Tuesday, April 08, 2008

The Messiah, Yesus Tidak Pernah Disalibkan

Sebuah film Yesus yang dituturkan dari cara pandang Islam baru saja diluncurkan di Iran. Hal ini menyebabkan berbagai reaksi dari komunitas Kristen, karena di film tersebut Yesus tidak mati disalibkan tetapi digantikan oleh Yudas Iskariot.

Judul film ini "The Messiah" - ditulis, di produksi dan disutradarai oleh seorang pembuat film dari Iran bernama Nader Talebzadeh. Film ini di buat di Iran dan Yesus pun dimainkan oleh seorang aktor Iran. Film ini dibuat berdasarkan apa yang Alquran tuliskan tentang Yesus dan berdasarkan Injil Barnabas - sebuah kitab yang tidak termasuk dalam kanonisasi Alkitab.

Film ini menyajikan dua penutupan film - dari sudut muslim dan Kristen tentang Yesus dan salib-Nya. Film ini memenangkan penghargaan dari Roma, Rome's Religion Today Film Festifal sebagai nominasi dialog antar umat beragama.

Dr.Emir Caner, seorang dekan dari Southwestern Baptist Theological Seminary merekomendasikan untuk orang Kristen menonton film ini, dan menanyakan beberapa hal berikut ini:

  • Kapan Yesus digantikan, menurut yang tertulis di Alquran?
  • Kenapa ibu dan para murid Yesus tidak mengenali bahwa orang yang mereka ikuti itu telah ditukar sebelum berada di atas kayu salib?
  • Apa tujuan 'Allah' membutakan semua kerumununan termasuk murid-murid Yesus dan Maria ibu Yesus, sehingga mereka tetap berpikir bahwa Yesus lah yang sedang disalibkan?
  • Caner, yang juga seorang professor bidang sejarah, mengatakan bahwa dia percaya pada akhirnya dengan cara kita menonton sambil bertanya berdasarkan sudut pandang itu, kita bisa menerima film ini.

"Mungkin Orang Muslim dan Kristen akan menyadari melalui film ini bahwa Alquran hanya menawarkan suatu kemungkinan cerita yang mungkin terjadi saat itu, walaupun Alkitab sudah dengan jelas menuliskan sejarah mendetail yang dapat dipercaya dan telah dibuktikan bahkan pada saat ini."Demikian Caner menuliskan pernyataannya.

Hampir secara keseluruhan "The Messiah," penampilan Yesus dalam film ini mirip dengan fersi Yesus yang dibuat oleh dunia barat. Rambut pirang dan melakukan mukjizat. Hanya yang berbeda adalah bagaimana Yudas tiba-tiba secara ajaib berubah menyerupai Yesus dan menggantikan Yesus disalibkan.

"Dia (Yesus-red) bukan Anak Allah dan tidak pernah menjadi Anak Allah. Dia hanya nabi dan Dia tidak pernah disalibkan, itu adalah orang lain yang disalbkan menggantikan Dia,"Talebzadeh menyatakan kepada CNN.

Film fenomenal yang melibatkan hampir lebih dari 1000 orang ini merupakan sebuah film terbesar yang pernah dibuat di Iran. Film ini telah dirilis di Iran saat ini, dan segera akan dapat disaksikan di Internet melalui CNN.


(
Author: Unknown)

Link:
Apakah Itu Injil Barnabas? (Islam)

"Kitab IB menuntut sebagai kitab 'Injil Tunggal' dan mendiskreditkan ke-empat Injil kanonik. Nada kitab IB menyalahkan Alkitab (khususnya Perjanjian Baru) dan menonjolkan ajaran Islam. Namun, kamus Islam sendiri menyebut tentang kitab ini bahwa: "Sehubungan dengan Injil Barnabas tidak ada yang keberatan atasnya sebagai suatu kepalsuan zaman pertengahan .... Ia mengandung sejumlah pertentangan yang dipastikan bermula sejak abad pertengahan dan tidak pada zaman sebelum itu." Bahkan, disebutkan pula bahwa buku itu malah tidak sesuai dengan aqidah Islam sendiri: "Ia memutar balikkan keutuhan doktrin Islam, menyebut Isa dengan "al-Masi'ah" yang Islam tidak membenarkannya. Selain ia merupakan pemikiran yang asing dalam sejarah kekeramatan, gaya bahasanya cenderung mengejek Injil, sebagaimana tulisan-tulisan Baha' al-Allah terhadap al-Quran." (Cyril Glasse, Ensiklopedia Islam, hlm.53).

Penulis kitab IB bukanlah Barnabas dalam Alkitab Perjanjian Baru, melainkan seorang Eropah (Italia?) yang hidup pada akhir abad pertengahan yang tidak menguasai geografi Israel, dan kurang memahami adat-istiadat budaya abad pertama dimana Barnabas 'yang asli' hidup. Cara penulisan dan kertas yang digunakan menunjukkan produk abad itu, demikian juga bahasa asli kitab IB merupakan campuran dari dua dialek Italia yaitu 'Tuska & Venezia', padahal bahasa ini belum lahir pada saat Yesus hidup dan baru pada abad-XIII merupakan bahasa tulisan. Kesalahan-kesalahan dalam penulisan bahasa Itali pada kitab IB menunjukkan bahwa penulisnya mempunyai latar belakang Spanyol.

Karena itu, kitab IB ini kemungkinan dikarang oleh seorang Yahudi Spanyol yang tinggal di Italia yang pada abad pertengahan itu dipaksa masuk agama Kristen Katolik, karena itu untuk pembalasan ia berpindah ke agama Islam dan berusaha menyesuaikan kitab Injil dengan ajaran agama Yahudi (panyangkalan Yesus sebagai Messias) dan Islam (Penonjolan Muhammad). Kitab IB ini ditulis sesudah agama Islam berdiri (abad-VII) karena banyak ajaran Islam ada di dalamnya, tetapi lebih tepat diantara abad-XIII s/d XVI karena mencerminkan beberapa teologi Katolik yang lahir pada abad-abad tersebut.

Kiranya informasi ini memperjelas mengenai apa dan bagaimana sebenarnya yang disebut sebagai kitab 'Injil Barnabas' itu sehingga diskusi bisa beranjak dari kenyataan sejarah. Semoga berguna."

Dave: Baca juga Bukti Bukti Penyaliban Yesus


21 comments:

Dave said...

apparently the authorities in some countries blocked youtube and boycott dutch products for a movie called Fitna bcos of strong disagreements with its content on islam... but we dun see similar response to boycott iranian oil for this movie by the christians... i wonder why?

Anonymous said...

Hujah-hujah penyaliban yesus

http://cahayanusantara.blogspot.com/2008/04/bukti-bukti-penyaliban-yesus-kristus.html

Anonymous said...

Hukuman salib adalah hukuman yang terkenal dan lazim digunakan oleh bangsa-bangsa tertentu zaman dahulu. Orang Romawi sebenarnya tidak pernah menggunakan hukuman salib untuk bangsa mereka sendiri melainkan menerapkannya pada bangsa-­bangsa jajahan mereka untuk menghukum orang-orang yang dianggap memberontak kepada Kaisar.

Dalam Qur'an surah al-Maaidah ayat 33 dijelaskan bahwa hukuman salib juga merupakan bentuk hukuman kepada orang-orang yang membuat huru-hara dan mengobarkan perang kepada Allah dan Rasul-Nya :

Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian itu suatu penghinaan untuk mereka didunia, dan diakhirat mereka beroleh siksaan yang besar. -Qs. al-Ma'idah 5:33

Salib atau shalb berasal dari kata ash-shaliib yang berarti sumsum atau lemak. Dalam bahasa Arab dikatakan ash-haabush-shulubi, yakni orang-orang yang mengumpulkan al­'idhaama (tulang) dan mengeluarkan sumsumnya serta mencampurkannya. Di dalam Al Qur'an dikatakan,

"yakhruju min bainish shulbi wat taraaib"
(keluar dari antara tulang belakang yang paling bawah dan tulang-tulang dada - QS 86:7).

Dalam ayat yang lain dikatakan,

"Wa ammal aakharu fasyushlabu fatakuluth-thairu min rasihii"
(Dan adapun mengenai yang lain, ia akan disalibkan, burung-burung akan memakan sebagian dari kepalanya - QS 12:41).

Jika kita meneliti asal dan makna kata yang terbentuk dari huruf sh-l-b (shalb) maka artinya adalah tulang atau sumsum.
Prosesi hukuman shalb (salib) itu adalah prosesi hukuman mati yang perlahan-lahan, dan biasanya memakan waktu sampai dengan tiga hari hingga ajalnya tiba. Terhukum akan dipaku ke dua tangannya di tiang salib, dikarenakan berat tubuhnya maka si terhukum akan mengalami kesulitan nafas karena terhimpit paru-parunya hingga akhirnya hal ini akan mempercepat kematian. Oleh karena itu untuk menambah penderitaan (memperlama proses kematian) maka pada telapak kaki diberikan sandaran papan di kakinya dipakukan kepada papan tersebut (sehingga dengan kaki ini terhukum dapat berdiri menyangga tubuh).

Terhukum akan dibiarkan menderita haus dan rasa sakit bahkan gangguan dari mangsa hewan liar. Pamungkas dari proses kematian ini adalah dipatahkannya tulang-tulang kaki (shalb-salib/patahkan tulang mengeluarkan sumsum) yang akan mempercepat kematian. Inilah hukuman salib (pematahan tulang dan sumsum di pancang / tiang kayu dan berakhir pada kematian). Jadi seseorang yang hanya mengalami pemakuan di tiang kayu namun tidak mengalami pematahan tulang dan sumsum dan mati maka tidak bisa dikatakan telah di hukum salib tetapi dia disebut menyerupai penyaliban saja.

Inilah yang terjadi pada diri Nabi Isa al-Masih sebagaimana termaktub dalam al-Qur'an :

Dan perkataan mereka:"Bahwa kami telah membunuh Isa al-Masih putera Maryam, utusan Allah", padahal tidaklah mereka membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi disamarkan untuk mereka. Orang-orang yang berselisihan tentangnya selalu dalam keraguan mengenainya. Tiada pengetahuan mereka kecuali mengikuti dugaan, dan tidaklah mereka yakin telah membunuhnya. -Qs. an-Nisa' 4:157

Sebelum kita melanjutkan pembahasan lebih jauh, saya akan ingatkan kepada anda semua bahwa ayat tersebut akan menjadi lain bunyinya apabila anda merujuk pada al-Qur'an terjemahan Departemen Agama Republik Indonesia, sebab dalam terjemahan mereka ayat diatas akan berbunyi :

Dan karena ucapan mereka : "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, 'Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, TETAPI (YANG MEREKA BUNUH IALAH) ORANG YANG DISERUPAKAN DENGAN 'ISA BAGI MEREKA.”

Dalam hal ini pihak penterjemah Departemen Agama Republik Indonesia telah melakukan interpolasi ayat, bahwa penterjemahan sudah dicampurkan dengan pemahaman, padahal ini membuat arti ayat tersebut berbeda.

Padahal arti kata Syubiha lahum adalah samar, penyamaran atau disamarkan atau diserupakan kepada mereka (maksud mereka disini merujuk pada orang-orang yang melakukan penyaliban itu yaitu tentara Romawi dan para Rabi Yahudi).

Bagaimana bisa sampai Departemen Agama RI menterjemahkan istilah penyamaran menjadi orang yang diserupakan dengan 'isa ? Kemungkinan paling besar tidak lain disebabkan para (team) penterjemah al-Qur'an Departemen Agama RI berpatokan kepada hadis-hadis yang menyatakan akan turunnya Isa al-Masih menjelang kiamat nanti sehingga untuk mendukung hadis-hadis ini maka dibuatlah penterjemahan seperti yang ada sekarang ini.

Sebenarnya adalah lumrah saja bila para penterjemah itu berkeyakinan Nabi Isa tidak disalib dan masih hidup dilangit antah berantah sampai sekarang dan kelak akan turun lagi kebumi ini. Namun secara obyektif pemandangan ini tidak bisa dijadikan terjemahan dari kata Syubiha lahum karena dia hanya berbentuk penafsiran dan bukan arti kata, disini jelas Departemen Agama telah salah karena berani menambahi arti ayat.

Masalah ini sebenarnya sudah sempat kita bahas pada artikel Isa al-Masih bagian ke-2 tetapi ada baiknya bila sedikit kita ulangi lagi untuk sekedar mereview ingatan kita bersama.

Kalimat Ini mutawaffika wa rafi'uka tidak bisa dirubah menjadi Inni rofi'uka dan wamutawaffika... apalagi merubah Inni mutawaffika menjadi Inni munimuka .... (Aku mewafatkan engkau) ditafsirkan dengan Aku menidurkan Engkau.

Kata hubung waw (dan) dalam ayat ini tidak bisa tidak harus dipahami apa adanya dimana dia menunjukkan adanya tartib atau urutan dalam waktu, bahwa pertama Isa telah diangkat, kemudian baru ia akan dimatikan.

Adanya penafsiran yang membuat kalimat ini bertukar tempat dimana "waw" tidak menunjukkan urutan (tartib) dalam ayat ini, dan bahwa rafi'uka (Aku meninggikan engkau) adalah lebih dulu dan mutawafifika ( Aku akan matikan engkau) adalah kemudian, terpaksa akan menyebabkan firman-firman Allah perlu dirubah -sebagaimana halnya orang-orang Yahudi yang merubah-rubah perkataan-perkataan dari tempatnya dan ini jelas sangat tercela didalam Islam.

Ungkapan muttawaffika harus diartikan bahwa Aku akan lindungi engkau dari mati terbunuh oleh kaum itu dan akan menganugerahi engkau umur panjang yang sudah ditetapkan bagi engkau, dan akan membuat engkau mati secara biasa (wajar).

Kata rafi'uka ilayya (mengangkat engkau kepadaKu) bisa ditarik persamaan dalam beberapa ayat al-Qur'an lainnya, seperti : "Rumah-rumah yang diperintahkan Allah supaya mereka diangkat (turfa'a)" dalam surah 24:36 atau "Dan amal salih yang akan dia angkat(yarfa'ahu) dalam surah 35:10. Atau juga "Sekiranya Kami mau, kami tentu akan mengangkatnya (larafa'nahu) dengan itu, tetapi ia cenderung ketanah" sebagaimana dijumpai dalam surah 7:176 serta "Allah akan mengangkat (yarfa'i) orang-orang yang beriman dari kamu." pada surah 58:11.

Selain itu, bisa juga ditarik persamaan arti ayat ini dengan beberapa sabda Nabi seperti : "Dengan Al-Qur'an ini Allah akan mengangkat (yarfa'u) beberapa orang merendahkan yang lainnya" - Riwayat Ibnu Majah. Juga ada dikemukakan bahwa kata kerja itu juga digunakan orang Muslim dalam shalat hariannya Allahumarfa'ni (Ya Allah, angkatlah aku).

Dengan demikian, penggunaan kata rafa'a tidak selalu harus dalam arti harafiayah melainkan bisa juga dalam arti kiasan yaitu dengan memberikan kedudukan, kehormatan dan martabat yang tinggi disisi Allah.

Apalagi dalam kasus Isa al-Masih ini juga bisa dijumpai ayat lainnya yang secara tegas mengisyaratkan akan sudah wafatnya Isa al-Masih sekarang ini (artinya dia sudah wafat sebelum Muhammad lahir dan diutus menjadi Nabi).

" Dan aku menjadi saksi atas mereka selama aku berada di antara mereka, tetapi sesudah Engkau wafatkan aku (tawaffaitani) Engkaulah yang menjadi penjaga atas mereka, dan Engkau menjadi saksi tentang segala sesuatu " (5: 117).

Maksud ayat ini Isa al-Masih berlepas tangan terhadap umatnya yang apabila setelah kematiannya mereka berbalik murtad dan kafir dari apa yang sebelumnya sudah ia ajarkan kepada mereka.

Kata Mutawaffi berasal dari kata tawaffa.
Didalam bahasa Arab kalimat tawafallahu Adaman adalah berarti... Tuhan telah mengambil nyawa Adam...... maksudnya Tuhan telah mematikan si Adam.

Akhirnya, ayat yang bercerita mengenai penyaliban dan pengangkatan dimaknai sebagai berikut :

"Tidaklah mereka (...berhasil) membunuhnya dan tidaklah pula mereka menyalibnya (... dalam arti sebenarnya), melainkan disamarkan (...kejadian pembunuhan dan penyaliban itu) kepada mereka, dan mereka yang berselisih tentang itu berada dalam keadaan ragu tentang itu; mereka tidak punya pengetahuan tentang itu dan hanya mengikuti suatu dugaan, dan (dugaan) itu tidak diobah mereka menjadi kepastian" - Qs An-Nisaa 4: 157.

Bagaimana kesangsian kaum Yahudi tentang matinya Nabi Isa diatas salib dapat dilihat dalam Injil. Rasa heran Pilatus tentang berita Yesus sudah mati, sangat pendeknya masa Yesus diatas salib untuk menyebabkannya mati, dan tidak dipatahkannya kaki Yesus seperti yang dilakukan terhadap dua pencuri yang sama-sama disalib dengan Yesus, adalah beberapa hal yang menimbulkan kesangsian pada kaum Yahudi tentang meninggalnya Yesus diatas salib.

Kata Ma salabuhu (juga tidak meyalibnya) memiliki akar kata salaba yang berartikan membakar suatu barang hingga hangus atau mematikan seseorang dengan cara yang sudah dipastikan kematiannya. Sehingga bila disebutkan bahwa kaum Yahudi tidak berhasil menyalib Isa al-Masih maka disini yang dimaksudkan bahwa Isa tidak benar-benar mati dan tersalib sebagaimana dugaan mereka.

Kata Syubbiha lahum (penyamaran) adalah suatu peristiwa dimana kejadian ini kelihatan serupa dengan seorang yang disalib bagi mereka jadi tegasnya disini peristiwa penyaliban yang diserupakan ... bukan orang lain yang diserupakan bagi mereka apalagi sampai mengadakan substitusi antara Isa dengan Yudas Iskariot.

Dalam riwayat-riwayat Injil bisa kita temukan bahwa Pilatus secara rahasia menolong Isa dengan menetapkan hari hukuman salib pada Jum'at siang (jam 12 siang) (Matius 27 : 46), dan pada jam 3 sore (jam 15) Isa diturunkan dari Tiang Salib dengan kondisi tampak "Mati". Seperti yang telah lazim bahwa hukuman salib adalah hukuman mati secara perlahan (umumnya 3 hari) dan belum pernah ada yg mengalami kematian dalam hitungan jam. Lalu mengapa Isa diturunkan padahal baru 3 jam (nampak tergesa-gesa)?

Jawabannya karena dalam Taurat ada tertulis hukum :

"Maka janganlah mayatnya dibiarkan semalam-malaman pada tiang itu, tetapi haruslah engkau menguburkan dia pada hari itu juga, sebab seorang yang digantung terkutuk oleh Allah, janganlah engkau menajiskan tanah yang diberikan Tuhan Allahmu kepadamu menjadi milik pusakamu" (Ulangan 21:23).


Jadi dikarenakan menurut hitungan hari Yahudi bahwa Hari Raya Sabath telah mulai sejak hari Jum'at petang (jam 18), maka tidak boleh ada najis (mayat orang terkutuk) yang menodai kesucian hari Sabath. Oleh karena itu haruslah tidak boleh ada orang yang terpantek di kayu salib. Maka dari itu Orang Yahudi sendiri yang meminta Isa a.s. diturunkan secepatnya dari kayu salib.

Pada saat Isa dihukum salib ada juga dua penjahat yang dihukum berserta beliau, namun tidak seperti Isa, mereka masih nampak segar atau hidup, sehingga bagi mereka diperlakukan cara cepat untuk menghabisi nyawa mereka dan mereka di hukum salib (shalb) dengan mematahkan tulang-tulang kaki mereka (yang menyangga tubuh mereka). Sedangkan bagi Isa a.s. karena pada saat akan diturunkan kondisi beliau nampak terlihat mati maka beliau tidak dihukum salib (shalb - pematahan tulang-tulang). Hal ini nampaknya merupakan perwujudan dari ramalan suci (nubuatan) :

"la melindungi segala tulangnya, tidak satu pun yang patah". (Mazmur 34 : 21).

Sedangkan bagi perajurit Romawi alasan mereka tidak mematahkan tulang belulang Isa a.s. adalah karena Jasad Isa a.s. nampak seperti yang sudah mati :

"Melihat bahwa ia telah mati, mereka tidak mematahkan kakinya" (Yohanes 19 : 33).

Perlu diperhatikan bahwa dasar yang menyatakan bahwa Isa mati itu adalah hanya atas dasar Melihat bukan atau tidak mendekati, apalagi menyentuh, sehingga bisa dipastikan lebih jauh apakah masih berdenyut nadinya alias mati sungguhan atau tidak?

Karena hanya sekedar melihat itu tidak pasti dan inilah pangkal keragu-raguan Orang Yahudi kelak bahwa mereka sendiri tidak yakin bahwa dalam waktu tiga jam tersebut dan tanpa hukum shalib mereka telah memutuskan ajal Isa (membunuh Isa). Hal ini berhubungan dengan ucapan Isa sebelum dihukum,

"Kamu akan melihat dan melihat, namun tidak merasa" (Matius 13:14).

Ketika Yohanes berkata bahwa tentara itu melihat, bahwa maksudnya mereka menduga bahwa Isa telah wafat. Jadi inilah cara Allah untuk menolong Isa. Dengan menserupakan beliau nampak seperti yang telah wafat dan hanya membiarkan tentara Romawi hanya melihat dan menduga-duga.

Allah menyelamatkan Isa a.s. dalam kondisi pingsannya dengan menampakan kepada Tentara Romawi dan Orang Yahudi bahwa mereka melihat Isa seperti dalam kondisi mati. Karena itulah tentara Romawi tidak mematahkan tulang sumsum Isa a.s.. Setelah tubuh Isa telah diturunkan dari tiang maka untuk memastikan Isa telah wafat maka seorang Tentara Romawi menggoreskan lembing nya ke sisi rusuk tubuh Isa a.s. dan setelah melihat tidak adanya respon gerakan dari tubuh Isa maka ia yakin bahwa Isa telah wafat. Namun....sebenarnya tidak demikian.

"Tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air." (Yohanes 19:34)

Adalah rahmat Allah SWT yang telah membuat tubuh manusia (Isa a.s.) pingsan karena menahan rasa sakit dan letih. Seseorang yang berada dalam kondisi pingsan mengakibatkan peredaran darahnya menjadi lamban dan tidak lancar.

Dengan adanya pelukaan akibat goresan ujung lembing membuat peredaran darah lancar kembali dan memancarlah darah keluar, perlu diperhatikan bahwa hal ini (darah mengalir) hanya dapat terjadi pada tubuh yang mana jantungnya masih berdenyut (masih hidup). Dan perlu diperhatikan kata "segera mengalir" menandakan bahwa darah memancar dengan cepat yang mana hal itu menunjukan bahwa sebenarnya Yesus/Isa masih hidup manakala diturunkan dan hanya pingsan (yang disangka telah mati oleh Yahudi dan Orang Romawi). Dr. W.B. Primrose, seorang ahli anastesi RS. Royal Glasgow dalam tulisan beliau dalam harian "Thinker Digest" (bisa disearch di google) mengatakan :

"Bahwa air tersebut disebabkan oleh adanya gangguan syaraf pada pembuluh darah lokal akibat rangsangan yang berlebihan dari proses penyaliban".

Perlu dicari tahu bahwa selain karena rasa sakit apakah gerangan yang membuat Isa jatuh pingsan dalam waktu yang singkat itu?

Adalah rahmat Allah SWT menjadikan Isa pingsan karena menahan sakit, perih, dan lelah dari hukuman tiang salib, namun disaat yang sama dua orang penjahat yang turut dihukum masih nampak siuman, lalu sebab apakah Isa dalam waktu kurang dari tiga jam sudah jatuh tak sadarkan diri?

Jawaban yang logis bisa kita telusuri, pada Yohanes 19: 29-30 tertulis :

"Di situ ada suatu benda penuh anggur asam (tertulis Vinegar-bukan wine). Maka mereka mencucukan bunga karang yang telah dicelupkan dalam anggur asam pada sebatang hyssop (tanaman semak yang harum untuk obat) lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah Yesus meminum anggur asam berkatalah ia :"sudah selesai", lalu ia menundukan kepalanya dan menyerahkan nyawanya".

Adakah Vinegar ini telah berpengaruh kepada Yesus?

Vinegar memiliki efek stimulasi yang sementara sebagaimana obat amonia yang dicium dan bahkan dipakai untuk menstimulasi budak-budak pengayuh perahu kapal. Memberikan anggur yang dibumbui dengan Myrrh atau kemenyan kepada orang yang akan dihukum mati sebagai usaha untuk menghilangkan rasa sakit (efek narkotik) adalah sesuai dengan kebiasaan Yahudi, seperti yang tertulis :

"Dia yang dieksekusi diberi sedikit kemenyan dicampur anggur dalam piala sehingga dia kehilangan kesadaran" (Sahn 43 - Kitab Talmud).

Pada saat menjelang penyaliban Serdadu Roma bukan saja membolehkan pemberian minuman narkotik ini bahkan salah satu dari mereka terbukti membantu meminumkannya pada Yesus (Matius 27:48, Markus 15:36, Lukas 23:36, Johanes 19:29).

Vinegar yg disebutkan dalam Injil dalam bahasa Latin disebut Acetum/Acidus/Acere/Acida. Dalam budaya Persia dan Timur Tengah umumnya mengenal Minuman persembahan suci (Haoma Drink).

Haoma Drink dibuat dari Juice tanaman Asclepias Acida. Efek minuman ini adalah membuat seseorang menjadi koma (mati suri). Varietas asclepias acida ini di Eropa disebut dengan "Swallowwort". Untuk membuat ramuan Haoma Drink ini perlu keahlian agar takarannya tepat dan Orang­orang dari Golongan Yahudi Essene sangat mahir dalam bidang pengobatan/ penyembuhan sangat mengenal ramuan minuman ini. Salah satu efek dari ramuan Swallowwort (Asclepias Acida) ini adalah Extreme sweating and a dry mouth, dan ini sesuai dengan apa yang di alami oleh Isa,

"Yesus mengatakan: "Saya haus" (Yohanes 19:28).

Jadi para murid rahasia Yesus (Isa) dari golongan Essenes bekerja sama dengan Pilatus telah memberikan Haoma Drink ini kepada Isa a.s. sebelum beliau di paku di tiang salib dan ini merupakan rencana rahasia untuk menolong Isa. Dan akibat dari ramuan inilah beliau menjadi koma (mati suri) di tiang salib.

Setelah kita mengetahui apa sebab Yesus (Isa) mengalami pingsan yang demikian cepat dalam kurun waktu tiga jam di tiang salib, kini saya ingin mengajak anda kembali pada saat tubuh Isa masih berada di tiang salib.

Meski Injil menerangkan dengan berbeda-beda namun adalah suatu kepastian bahwa pada saat menjelang jam 15 (3 sore) terjadi gemuruh, guntur, gempa, serta langit pun menjadi gelap. Hal ini adalah suatu mukjizat yang mana Allah menampakan gejala alam ini untuk membuat ciut dan takut hati kaum Yahudi yang saat itu berpesta pora disekitar (dekat) lokasi tiang-tiang salib, yang serta merta hati mereka menjadi takut akan kutuk Tuhan atas perbuatan mereka dan lari berhamburan menyelamatkan diri.

Peristiwa ini adalah rencana Tuhan yang karenanya para murid "rahasia" Isa (yang bukan 12 orang itu mereka semua melarikan diri karena takut) dapat mendekati tiang salib, menurunkan jasad beliau, dan mengurus beliau a.s. Adalah Nikodemus dan Yusuf Arimatea (murid Isa dari golongan Essenes) yang telah meminta jasad Yesus kepada Pilatus. Nikodemus, Yusuf Arimatea, Maria Magdalena, dan murid-murid rahasia lainnya dari Essenes lah yang menolong dan mengurus jasad Isa a.s. setelah diturunkan dari tiang salib (Markus 15:47). Perlu diingat bahwa kondisi dan situasi saat itu sangat genting, karena jika orang Yahudi mengetahui bahwa Isa masih hidup maka mereka akan mencoba untuk membunuh untuk yang kedua kali.

Isa sendiri pertama kali sejak peristiwa penyaliban itu terjadi menampakkan dirinya kepada Maria Magdalena dengan menyamar sebagai tukang kebun (Yohanes 20:12 s/d 17), kemunculan Isa kedua setelah ini yaitu saat beliau menjumpai Simon Petrus, Thomas (Didymus), Nathan dan yang lainnya di Tasik Tiberias (Yohanes 21:1 s/d 4) begitupun Isa dikabarkan juga sempat menjumpai 2 orang sahabatnya yang sedang berjalan menuju kampung Emaus (Lukas 24:13 s/d 17) dan akhirnya muncul secara terbuka dihadapan ibunya serta murid-muridnya yang saat itu sedang berkabung atas kematiannya (Yohanes 20:19). Ketika mereka meragukan dirinya dan menyangkanya sebagai hantu atau arwah gentayangan, Isa al-Masih meyakinkan mereka dengan memperlihatkan tangan dan kakinya yang masih ada bekas-bekas luka-luka penyaliban dan memakan roti sebagai pertanda dirinya memang masih hidup (Lukas 24:37-43).

Sampai disini, penafsiran dari al-Qur'an mengenai penyamaran atas penyaliban dan pengangkatan derajat Isa al-Masih disisi Allah bisa kita terima secara logis dan wajar.

Sebagian orang percaya bahwa telah terjadi pensamaran wajah antara Yesus (Isa) dan murid beliau yang berkhianat yaitu Yudas Iscariot. Hal ini sangat menarik sekali untuk diteliti bahwa apakah benar Allah telah merubah sedemikian rupa wajah Yudas menjadi wajah Isa?

Kita bisa melakukan penyelidikan dari beberapa sudut.

Pertama dari keterangan Injil, ke dua dari Al Qur'an, dan ketiga dari sunatullah.

Memang benar bahwa Yudas telah berkhianat kepada Yesus dengan imbalan 30 keping perak untuk memberitahukan dimana Yesus berada, namun perlu diingat bahwa sejak ditangkapnya Yesus maka Yesus selalu berada dalam (ditengah-tengah) kawalan tentara Romawi dan orang-orang Yahudi sejak penangkapan, pengadilan, hingga eksekusi. Sehingga jika ada switch face maka tentu akan ada kegemparan dimana ditemukan dua Yesus. Lagi pula tidak ada keterangan dalam injil atau riwayat dari kalangan Israil bahwa Yesus yang tertangkap itu berteriak-teriak

"Aku Yudas !!!...Yudas !!! ka!ian ke!iru menangkap !".

Bahkan mengenai Yudas pasca penyaliban diriwayatkan bahwa ia sangat menyesal akan perbuatannya dan mati gantung diri...(Matius 27:5). Mengenai riwayat yang konon berasal dari Injil Barnabas, maka hal ini pun diragukan karena Barnabas sendiri termasuk yang melarikan diri jauh-jauh dari diri Yesus saat peristiwa penangkapan itu terjadi.

Dari sudut sunatullah, setiap Nabi mendapatkan ujian masing-masing yang khas dari Allah. Nabi Ibrahim dibakar, Nabi Yusuf di buang ke sumur, Nabi Yunus dibuang kelautan dan dimakan ikan, bahkan Nabi besar kita pun sedemikian terkepung mara bahaya manakala terpojok di dalam sebuah gua sempit sedangkan kaki orang-orang yang ingin membunuhnya nampak di luar gua.

Namun semuanya diselamatkan oleh Allah, kesabaran para Nabi dalam menghadapi ujian selalu mendatangkan pertolongan dari Allah, namun tidak pernah Allah menolong dengan cara menggantikan ujian tersebut kepada diri orang lain sehingga bukan sang nabi yang menghadapi ujian namun justru orang lainlah yang mendapatkan ujian tersebut.

Rasulullah saw adalah nabi yang paling banyak mendapatkan mara bahaya namun tidak pernah kita mendengar riawayat bahwa Allah telah menolong beliau saw dengan merubah wajah seseorang serupa dengan wajah beliau saw. Pertolongan Allah bekerja dengan cara yang latief (halus) melalui ujian, kesabaran, dan keteguhan dari sang Nabi dan para murid (sahabat)nya.

Dari sudut bahasa perkataan syubbiha lahum bukan berarti Nabi Isa disamarkan (diganti) dengan orang lain, hal ini tidak tepat karena sebelum lafad syubbiha tidak disebut nama seseorang yang telah diserupakan dengan nabi Isa, padahal disini ada lafad syubbiha yang majhuwl dan dalamnya ada damir mufrad yang mustatir. Dan menurut hukum nahu damir itu harus terdahulu sebutannya dengan lafad atau makna atau hukum.

Dan apabila nabiul fa'il kata syubbiha disebutkan maka itu akan berarti bahwa Nabi Isa lah yg diserupakan wajahnya menjadi rupa orang lain, bukan orang lain yang diserupakan menjadi wajah nabi Isa. Ringkasnya bukanlah rupa beliau yang disamarkan dengan orang lain, melainkan keadaan (kondisi) beliaulah yang diserupakan/samarkan seolah-olah telah mati.

Ringkasnya riwayat bahwa yang disalib adalah Yudas adalah tidak bersesuaian baik terhadap injil, Al Qur'an, Sunatullah, tata bahasa, maupaun sejarah. Dan jika riwayat ini diterapkan maka akan banyak kegelapan akan sejarah Nabi Isa a.s. Oleh karena itulah orang-orang yang memegang faham ini tidak dapat menemukan jawaban atau hal yang terang benderang mengenai riwayat "perjuangari" suci Nabi Isa a.s. dan argumentasi mereka senantiasa berakhir pada ucapan "wallohu 'alam".

Dengan amat menjaga kerahasiaan misi penyelamatan, Yusuf Arimatea dan Nikodemus juga Magdalena membawa jasad Isa yang telah dibungkus dalam kain kafan menuju ruang kubur (gua) dan meletakan beliau di sana serta menutup pintu kubur dengan batu.

Yusuf dan Nikodemus adalah kaum Essenes yang terpelajar khususnya dibidang ilmu pengobatan. Merekalah yang merawat dan mengolesi tubuh Yesus dengan salep obat untuk menyembuhkan luka-luka akibat hukuman. Mereka membawa banyak sekali ( 100 Pounds ) rempah-rempah obat myrr dan gaharu untuk diurapi (dilulurkan) ke tubuh Yesus yang terluka (Yohanes 19:39).

Perlulah diperhatikan, apalah gunanya obat rempah ini untuk seorang yang sudah wafat? Bagi seorang Yahudi yang wafat adalah tidak boleh hukumnya disentuh-sentuh apalagi dilulur, menurut adat Yahudi haruslah jenazah dikuburkan apa adanya. Namun para murid rahasia Yesus benar-benar mengetahui bahwa beliau masih hidup bahkan mereka sendiri yang menurunkan tubuh Yesus dari tiang salib, jadi hal ini memang menunjukan telah dipersiapkannya suatu rencana rahasia oleh para sahabat (murid) rahasia Yesus untuk menyelamatkan Yesus.

Oinment of Jesus alias marham Isa (salep Isa) sangat mahsyur sekali, mengenai salep obat ini banyak sekali pustaka pengobatan kuno baik yang berbahasa Ibrani, Persia, Yunani, dan Arab yg memuat perihal salep yang memiliki daya sembuh atas luka ini, dan diakui bahwa riwayat salep ini adalah pada awalnya untuk mengobati luka-luka Yesus/Isa a.s. Mengenai Marham Isa ini terdapat di Kitab Kuno Qanun karya Bapak Kedokteran Abu Sina (Aviciena) dan banyak lagi (bisa dilihat langsung di www.tombofjesus.com/Ointment.htm)

Sebagai tambahan catatan saja, hadis-hadis mengenai turunnya Isa al-Masih diakhir jaman meskipun banyak sekali jumlahnya tetapi sebagaimana ditulis oleh Quraish Shihah dalam Harian Republika 18 Nopember 1994 halaman 10 bahwa semua hadis-hadis itu berawal dari Ka'ab al-Akhbar dan Wahab bin Munabbih, keduanya mantan pemeluk Kristen yang lalu masuk kedalam Islam, sehingga masih menurut Quraish Shihab, tidak sedikit ulama yang menilai informasi hadis yang disampaikan oleh keduanya lebih banyak bersandar pada sisa-sisa kepercayaan mereka di Kristen mengenai doktrin turunnya Yesus menjelang kiamat.

Pendapat Quraish Shihab ini pada hakekatnya hanya memperkuat apa yang juga pernah disampaikan oleh Buya Hamka, Hasbullah Bakry, Ahmad Mustofa al-Maraghi, al-Alusi, Mahmoud Shaltout, Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha.

Dijaman kita sekarang ini penafsiran tersebut pun dikemukakan juga oleh Kristolog sekelas Ahmad Deedat, Solihun Munir dan Irena Handono.

Dus, al-Qur'an pun dengan tegas menyebut Isa al-Masih sebagai Rasul bagi Bangsa Israel (Qs. 3 i Imran 48) dan sedikitpun dari status kerasulan Isa al-Masih itu, jika memang beliau kelak akan diturunkan kembali sesuai tafsir dan hadis yang banyak beredar, artinya beliau memang ditakdirkan juga untuk menjadi seorang Rasul di antara kaum Muslimin, tentunya al-Qur'an akan menambah kata-kata yang ada kaitannya dengan itu. Namun tidak, penjelasan al-Qur'an semata-mata mengatakan bahwa Isa hanya seorang Rasul bagi bangsa Israel.

Anonymous said...

Pada hari minggu pertama setelah penyaliban terjadi, Kitab Yohanes 20:13 menggambarkan betapa seorang wanita muda pengikut Nabi 'Isa al-Masih bernama Maria Magdalena, yang pernah mengurapi diri Nabi 'Isa (Baca: Kitab Yohanes 12:3 dan Lukas 7:38), dan salah seorang dari mereka yang menyaksikan dengan matanya sendiri bagaimana sosok Nabi 'Isa al-Masih telah disalib dan dikuburkan (Baca: Markus 15:40-41 dan Markus 15:47) sekaligus juga sebagai wanita yang pernah disembuhkan oleh 'Isa dari tujuh setan (Baca: Lukas 8:2) telah mendatangi kuburan dimana jasad 'Isa al-Masih disemayamkan.

Disana menurut Bible Yohanes, Maria Magdalena bertemu dengan dua orang malaikat namun ia sendiri tidak menjumpai sosok 'Isa al-Masih sebagaimana yang ia kenali dan wanita ini telah mengira bahwa 'Isa al-Masih yang berdiri dihadapannya dalam keadaan hidup itu sebagai seorang tukang kebun sampai akhirnya Nabi 'Isa memutuskan untuk menegur Maria Magdalena dan dikenali olehnya sebagai orang yang memang dicari-carinya.

20:12
dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring.

20:13
Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan."

20:14
Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.

20:15
Kata Yesus kepadanya: /"Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?"* Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya."

20:16
Kata Yesus kepadanya: /"Maria!"* Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru.

20:17
Kata Yesus kepadanya: /"Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."
*
Apakah bukan satu keanehan bilamana Maria Magdalena telah mengira sosok Nabi 'Isa itu sebagai penunggu taman alias The Gardener ? Kita katakan saja pada waktu itu Nabi 'Isa sedang melakukan penyamaran sedemikian rupa sampai Maria Magdalena tidak lagi mengenalinya namun sebelum 'Isa memanggil nama Maria, beliau telah sempat berbicara dengannya dan tampaknya Maria tetap tidak mengenali sosok Nabi agung ini dihadapannya.

Penolakan yang dilontarkan oleh Nabi 'Isa untuk disentuh oleh Maria Magdalena dalam Yohanes 20:17 menurut hemat saya bukanlah karena saat itu 'Isa baru saja sembuh dari luka-luka penyaliban, akan tetapi karena memang tidak selayaknya seorang laki-laki muda seperti 'Isa yang waktu itu baru berusia 33 tahun dipeluk oleh seorang wanita muda seperti Maria Magdalena yang bukan muhrimnya, kecuali jika 'Isa memang sudah wafat sementara 'Isa sendiri mengatakan kepada Maria Magdalena bahwa "For I am not yet ascended to my Father", Bahwa Nabi 'Isa saat itu belumlah mati dan ruhnya belum naik menghadap Allah.
Akan tetapi, bagaimanapun juga, kisah yang diriwayatkan oleh Yohanes ini sangat berkontradiksi dengan periwayatan yang disampaikan oleh Matius, Markus dan Lukas didalam Injil mereka masing-masing.
Lukas 24 dimulai dari pasal 1 menceritakan bahwa yang datang kemakam 'Isa al-Masih pada hari minggu itu tidak hanya Maria Magdalena namun juga beberapa orang wanita lainnya menyertainya yaitu Joanna, Maria ibunya Ya'kub serta beberapa perempuan lainnya yang tidak dijelaskan oleh Lukas 24:10 nama-nama mereka satu persatunya; dan Lukas juga tidak menyebutkan bertemunya Maria Magdalena dengan sosok 'Isa al-Masih, malah kedua malaikat itu banyak sekali berbicara kepada wanita-wanita yang mendatangi kuburan tersebut.

Markus 16 dimulai pasal 1 mengatakan bahwa yang datang pada hari Minggu itu kekuburan 'Isa al-Masih hanya berjumlah tiga orang, yaitu Maria Magdalena, Maria ibunya Ya'kub dan Salome, selanjutnya dalam ayat ke-9, Markus mencoba mengambil cerita dari Lukas bahwa 'Isa sudah menemui Maria Magdalena pada hari minggu pertama itu, padahal dalam ayat-ayat sebelumnya telah dijelaskan olehnya sendiri betapa Maria Magdalena sama sekali tidak bertemu dengan 'Isa al-Masih.

Yang lebih kontroversial lagi, Matius dimulai pasal 28 meriwayatkan bahwa yang datang pada hari minggu pertama itu adalah Maria Magdalena dan beberapa Maria lainnya yang tidak dijelaskannya Maria apa saja mereka itu, kemudian kedatangan mereka itu bersamaan dengan terjadinya gempa bumi dan turunnya seorang malaikat kemakam tersebut dan menggolekkan batu besar penutup kubur 'Isa dan mendudukinya.
Perbuatan seorang malaikat ini menyebabkan takutnya beberapa Maria ini, dan sama sekali Matius tidak mengisahkan bahwa wanita-wanita itu melihat isi dalam kuburan 'Isa al-Masih, mereka hanya baru sampai diluar makam dan belum memasukinya ketika gempa terjadi dan malaikat turun.
Selanjutnya Matius dalam ayat ke-9 menggambarkan bahwa seluruh Maria itu telah ditemui oleh Nabi 'Isa al-Masih ditengah perjalanannya dan memberikan salam kepada mereka. Dan ini bertentangan dengan kisah periwayatan yang lain, terutama dengan riwayat Yohanes yang menceritakan hanya Maria Magdalena yang bertemu dengan 'Isa al-Masih.
Bagaimana seluruh kontroversi diatas bisa kita jadikan sandaran untuk meyakinkan bahwa 'Isa al-Masih merupakan tokoh yang tersalib dan mendekam didalam kuburan selama 3 hari sesuai dengan nubuatan Nabi Yunus yang tidak terbukti itu ?
Bagaimana kita bisa mengatakan bahwa orang yang tersalib dan dikuburkan itu adalah sosok Nabi 'Isa al-Masih sementara kisah-kisah yang kita jumpai didalam Bible saling berbeda antara satu dengan yang lainnya ?
Apa kriteria kita untuk menentukan cerita mana yang benar dan sesuai dengan al-Qur'an dan dapat diterima dengan akal serta manapula yang tidak ?
Terlepas dari seluruh kontroversi diatas, kita lihat didalam Yohanes 21:1-4, kembali digambarkan bahwa Nabi 'Isa telah mendatangi pengikut-pengikutnya yang berada ditasik Tiberias dalam perwujudan yang lain:

21:1
Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut.

21:2
Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain.

21:3
Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.

21:4
Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.

Dalam riwayat Lukas 24:13-17 dikisahkan bahwa pada hari Minggu tersebut, Nabi 'Isa al-Masih juga telah menyempatkan diri untuk menemui 2 orang dari 11 sahabat utamanya yang sedang berjalan menuju kampung Emaus sekitar 3 jam jauhnya perjalanan dari kota Yerusalem.

24:13
Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem,

24:14
dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi.

24:15
Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka.

24:16
Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.

24:17
Yesus berkata kepada mereka: /"Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?"* ?? Maka berhentilah mereka dengan muka muram.

24:19
Kata-Nya kepada mereka: /"Apakah itu?"* Jawab mereka: "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi , yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami.

24:30
Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.

24:31
Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.

24:33
Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka.


Kita lihat dari cerita Lukas diatas, bahwa para sahabat Nabi 'Isa sendiri tidak pernah menganggap bahwa 'Isa adalah bagian dari ketuhanan, mereka hanya menyebut putera Maryam ini sebagai seorang Nabi yang memiliki banyak mukjizat.

Dan kehadiran 'Isa al-Masih dalam perjalanan mereka itu sama sekali tidak mereka kenali sampai pada akhirnya mereka sadar ketika 'Isa memberkahi roti dan memecahnya untuk kemudian diberikan kepada mereka.

Bagaimana mungkin kaum Hawariyin ini tidak mengenali sosok manusia yang selama ini senantiasa berada bersama-sama mereka jika tidak pada waktu itu wujud dari Nabi 'Isa ditampilkan dalam wujud yang lain sama sekali dan tidak bisa mereka kenali ?

Tidak lupa mereka ini telah memberikan gambaran kepada kita, betapa mereka akhirnya mengenali Nabi 'Isa bukan melalui melihat wujudnya yang asli, tetapi karena Nabi 'Isa sudah memecah roti, jadi melalui tindakannya dan mereka baru sadar bahwa orang itu adalah 'Isa al-

Masih yang mereka banggakan. Dan setelah mereka sadar, Nabi 'Isa kembali melakukan "Transformasi", menghilang dari hadapan mereka dan menjumpai sahabat-sahabatnya yang lain.
Lukas 24:36 dan Yohanes 20:19 menjelaskan kepada kita bahwa setelah Nabi 'Isa memperlihatkan dirinya dengan perwujudan lain itu kepada beberapa orang pengikutnya diatas, akhirnya pada senja hari minggu itu, Nabi 'Isa al-Masih datang kepada kesebelas sahabat utamanya yang sedang duduk makan (lihat: Markus 16:14)

20:19
Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: /"Damai sejahtera bagi kamu!"*

24:37
Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu.

24:38
Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: /"Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu?*

24:39
/Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku."*

24:40
Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka.

24:41
Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: /"Adakah padamu makanan di sini?"*

24:42
Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng.

24:43
Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka.

Kita lihat, adalah suatu keanehan tersendiri, diantara para sahabat yang berkumpul pada senja hari itu sudah ada yang pernah bertemu dengan Nabi 'Isa pada waktu siang harinya dan mengetahui bahwa 'Isa al-Masih belumlah wafat dan berada dalam keadaan yang lain, akan tetapi kisah diatas menunjukkan kepada kita betapa para sahabat itu sendiri merasa ketakutan dengan hadirnya sosok 'Isa al-Masih secara tiba-tiba dan mereka pun tidak mempercayai bahwa sosok orang yang hadir ditengah-tengah mereka saat itu adalah 'Isa.
Mereka malah mengira 'Isa al-Masih adalah hantu !
Apa yang menyebabkan mereka mengira sang Nabi agung ini sebagai hantu ?
Apakah karena kemunculannya yang tiba-tiba itu ?
Rasanya tidak, sebab mereka sudah akrab dengan fenomena mukjizat 'Isa al-Masih, bahkan dua diantara mereka pada minggu siang itu telah menyaksikan betapa Nabi 'Isa tiba-tiba hilang dari hadapan mereka (Baca lagi riwayat dari Lukas 24:31 diatas.
Mereka digambarkan sangat takjub dan ketakutan serta tidak percaya sebab mereka selama ini berpikir bahwa 'Isa al-Masih sudah tersalibkan dan wafat, sedangkan mereka sendiri tidak ada yang menjadi saksi mata pada kejadian hari itu sebab keseluruhan dari mereka malah melarikan diri disaat sang Nabi berada dalam keadaan bahaya (Baca: Kitab Markus 14:50).
Bagaimana ini jadinya ?
Satu-satunya penjelasan yang masuk akal adalah mereka semua saat itu berpikir bahwa 'Isa sudah wafat dan hantunya datang kepada mereka, untuk membantah pemikiran mereka itu, 'Isa al-Masih menunjukkan bukti-bukti masih hidupnya beliau selaku manusia biasa, diantaranya memakan sepotong ikan goreng dan minum madu serta menyuruh mereka menyentuh kulit tubuhnya.
Penjelasan yang masuk akal diatas tetap akan berlawanan apabila kita melihat balik kepada ayat-ayat yang menceritakan berita heboh atas hilangnya mayat 'Isa al-Masih pada pagi minggu itu dan beberapa orang dari mereka justru sudah berjumpa langsung dengan sang Nabi dalam keadaan hidup pada siang harinya.


Dan perkataan mereka: "Kami telah membunuh al-Masih 'Isa putera Maryam, utusan Allah", padahal tidaklah mereka membunuhnya dan tidak menyalibnya, tetapi dia disamarkan bagi mereka.
Dan sesungguhnya orang-orang yang berselisihan tentangnya selalu dalam keraguan mengenainya. Tiada pengetahuan mereka kecuali mengikuti dugaan, dan tidaklah mereka yakin telah membunuhnya.
(Qs. 4:157)

Anonymous said...

Bukti-Bukti Penyaliban Yesus Kristus

1. Nubuat dan Ramalan-Ramalan Mengenai Penyaliban-Nya
2. Pernyataan daripada Yesus Kristus Sendiri
3. Kesaksian daripada Para Hawariyun
4. Tanda-tanda yang Menyusul Ketika Kewafatan Yesus Kristus
5. Kebangkitan Yesus Kristus dari Maut
6. Kesaksian daripada Ahli Sejarah
7. Kesaksian daripada Pilatus, Gabenor Empayar Roman
8. Penggunaan Simbol Salib oleh Pengikut Awal
9. Kesaksian Sejarah dan Kesinambungan Peringatan Umat Kristian
10. Kesaksian daripada Kitab Talmud

Sila klik pautan untuk terus membaca.

1. NUBUAT DAN RAMALAN-RAMALAN MENGENAI PENYALIBANNYA
Terdapat banyak ramalan di dalam Al-kitab yang merujuk kepada kewafatan penebusan Yesus di kayu salib, semuanya penuh dengan kejujuran. Beberapa contoh dipaparkan di sini.

Ramalan-Yesus dijual dengan harga 30 keping wang perak.

Zakaria 11:12 "Aku berkata kepada mereka, "Jika kamu rela, bayarlah upahku. Jika tidak, tidak usah." Mereka membayar upahku sebanyak tiga puluh keping wang perak.

Digenapi-Matius 26:14 "Kemudian seorang daripada 12 orang pengikut Yesus, yang bernama Yudas Iskariot, pergi kepada ketua para Imam. Dia berkata "Apakah yang akan kamu beri kepadaku jika aku menyerahkan Yesus kepadamu?"Mereka mengira 30 keping wang perak lalu menyerahkan wang itu kepadanya.

Ramalan-Diejek dan disalibkan

Mazmur 22:16-18, "Sekumpulan orang jahat mengelilingi aku; seperti sekumpulan anjing, mereka mengepung aku, mereka menyiat tangan serta kakiku. Semua tulangku kelihatan. Musuh memandangku sebagai tontonan; mereka membahagi-bagikan pakaianku dan membuang undi untuk jubahku.

Digenapi-Markus 15:16-20-Askar-askar membawa Yesus ke balai istana gabenor dan mengumpulkan semua askar yang lain. Mereka memakaikan jubah unggu pada Yesus, serta membuat mahkota daripada ranting-ranting berduri lalu meletakkannya pada kepala Yesus. Setelah itu mereka memberi hormat kepadanya, "Daulat raja orang Yahudi!" Mereka memukul kepalanya dengan kayu, meludahinya serta sujud di hadapannya. Setelah mereka mempermainkanYesus, mereka menanggalkan jubah ungu itu lalu mengenakan pakaiannya semula. Kemudian mereka membawa Yesus keluar untuk disalibkan.

Ramalan-Dicederakan serta ditewaskan

Yesaya 53:5, "Tetapi dia dilukai oleh kerana dosa kita, dia diseksa kerana perbuatan jahat kita, kita diselamatkan kerana hukuman yang ditanggungnya, kita disembuhkan kerana luka-lukanya.

Zakaria12:10- "Aku akan memberi keturunan Daud dan penduduk Baitul Muqqdis hati yang suka mengasihani dan suka berdoa. Mereka akan memandang orang yang ditikam oleh mereka, lalu meratapinya seperti orang yang meratapi kewafatan anak tunggal. Mereka akan meratap dengan pilu, seperti orang yang kehilangan anak lelaki sulung."

Digenapi-Lukas 22:63-65- "Semua orang yang mengawal Yesus mempermainkan dan memukul Dia. Mereka menutupi matanya lalu bertanya kepadanya, "Tekalah, siapakah yang memukul kamu? Banyak lagi hinaan lain yang dilemparkan Oleh mereka kepada Yesus.

Yahya 19:34 "Tetapi salah seorang askar menusuk rusuk Yesus dengan tombak, dan pada ketika itu juga keluarlah darah dan air."

Ramalan-Tulang-temulangNya tidak dipatahkan

Mazmur 34:20- "Tuhan memelihara mereka dengan sempurna, tulang mereka tidak satu pun patah."

Digenapi-Yahya 19:32- "Oleh itu askar-askar pergi mematahkan kaki kedua-dua orang yang disalibkan bersama-sama Yesus, tetapi apabila mereka sampai kepada Yesus, mereka lihat Dia sudah meninggal. Oleh itu mereka tidak mematahkan kakinya."

2. PERNYATAAN DARIPADA YESUS KRISTUS

Banyak kali sudah Yesus menerangkan kepada pengikut-Nya bahawa misi penyelamatan memerlukan kewafatan-Nya di atas kayu salib. Ini adalah tugas utama kedatangan-Nya yang Dia berikan dalam ucapan-Nya yang terakhir, yang mana Dia telah memberitahu kepada mereka pada malam Dia dikhianati. Dan Dia telah pergi untuk menunjukkan keajaiban Al-kitab. Pengikutnya telah mengisytiharkan tentang kewafatannya di atas kayu salib sebagai penebusan kemanusiaan. (Matius 16:21, 17:22, 26:1-2; Markus 8:31, 9:31, 10:32-34, Lukas 9:22; Yohanes 3:13-14)

Matius 16:21- "Sejak itu Yesus mula berkata dengan terus terang kepada pengikut-pengikutnya, "Aku harus pergi ke Yerusalem dan mengalami banyak penderitaan yang disebabkan oleh para pemimpin masyarakat, ketua Imam dan guru Taurat. Aku akan dibunuh tetapi pada hari ketiga Aku akan dibangkitkan semula!"

Markus 8:31- "Kemudian Yesus mula mengajar pengikut-pengikutnya, "Anak manusia mesti mengalami banyak penderitaan, dan tidak akan diterima oleh pemimpin masyarakat, ketua Imam dan guru Taurat. Dia akan dibunuh, tetapi selepas tiga hari, Dia akan bangkit semula."

Lukas 9:22- "Dia berkata juga, "Anak manusia mesti mengalami banyak penderitaan, serta ditentang oleh para pemimpin masyarakat, ketua Imam dan guru Taurat. Dia akan dibunuh tetapi pada hari ketiga Dia akan dibangkitkan"

Yahya 3:13-14- "Tidak seorang pun pernah naik ke Syurga, kecuali anak manusia yang turun dari Syurga. Sebagaimana ular gangsa ditinggikan oleh Musa pada sebatang kayu di padang gurun, begitu jugalah anak manusia harus ditinggikan, supaya semua orang yang percaya kepada anak manusia beroleh hidup sejati dan kekal"

3. KESAKSIAN DARIPADA PARA HAWARIYUN

Sesiapa yang membaca kisah rasul-rasul dan mendengar pengajaran daripada mereka akan mengetahui bahawa ajaran dan penyebaran mereka ke seluruh dunia ini adalah berdasarkan mesej Yesus yang telah disalibkan di atas kayu salib untuk penebusan dosa di dunia ini. Pengikut-pengikut yang mengikuti Firman-Nya, selepas menyampaikan pesanan ini, penulisannya adalah dipimpin oleh Roh Kudus sebagai petunjuk.

Kis 2:22-23: "Saudara-saudara orang Israel dengarlah kata-kata saya ini: 'Yesus orang Nazaret itu telah diberi tugas oleh Allah. Hal ini dinyatakan kepada saudara semua dengan mukjizat dan keajaiban yang dilakukan oleh Allah melalui Dia. Saudara-saudara mengetahui hal itu, kerana semua peristiwa itu berlaku di kalangan saudara. Sesuai dengan rancanganNya sendiri, Allah sudah menentukan bahawa Yesus akan diserahkan kepada saudara-saudara. Saudara semua membunuh Dia ketika menyebabkan orang berdosa menyalibkan Dia. Tetapi Allah sudah membangkitkan Dia daripada kewafatan."

Juga terdapat di dalam Kis 2:36, Roma 6:5 -6, 1 Kor 1:17 -18, 22-24; 2:1- 2; 2 Kor 13:3 -4; Gal 3:13, Fil 2:5-8, Ibr 12:2.
4. TANDA-TANDA YANG TELAH MENYUSUL SEMASA WAFATNYA YESUS KRISTUS

Matius, penulis Injil memberitahu kita bahawa apabila Yesus menyerahkan Roh-Nya, matahari menjadi gelap, dan tirai yang tergantung di Rumah Tuhan terbelah menjadi dua daripada atas hingga ke bawah. Bumi bergoncang dan kubur-kubur terbuka.

Mat 27:50-54; "Kemudian Yesus berseru lagi dengan nyaring, lalu menghembuskan nafas-Nya yang terakhir. Kemudian tirai yang tergantung di dalam Bait Suci koyak dari atas sampai ke bawah, sehingga menjadi dua helai. Bumi bergoncang, gunung batu terbelah, kubur terbuka dan banyak umat Allah yang sudah meninggal dihidupkan semula. Mereka meninggalkan kubur dan setelah Yesus bangkit daripada kewafatan, mereka masuk ke Yerusalem. Di sana banyak orang nampak mereka. Apabila ketua askar dan askar-askar yang sedang mengawal Isa nampak gempa bumi dan segala perkara yang berlaku, mereka ketakutan. Mereka berkata "Dia betul-betul anak Allah"

Ini adalah tanda-tanda yang luarbiasa, unsur-unsur dipindahkan kerana Roh mereka telah diusik, jadi ketua askar Rom , seorang musyrikin, bertindak balas untuk membawa keluar hukuman kewafatan ke atas Yesus, dan yang ada bersamanya, terkejut lalu terus beriman terhadap Yesus, beliau telah berkata "Benarlah, Dia betul-betul Anak Allah". Peristiwa-peristiwa seperti ini tidak pernah berlaku samada sebelum atau selepas kematianan mana-mana orang lain.
5. KEBANGKITAN YESUS KRISTUS

Kehebatan peristiwa itu telah digenapi dalam kata-kata Yesus kepada orang-orang Farisi dan mengambarkannya; "Binasalah Rumah ini, dan aku akan bangkitkannya pada hari yang ketiga". Sememangnya, pada hari ketiga, hari pertama pada minggu itu, telah berlaku mukjizat yang sungguh ajaib daripada semua waktu. Tuhan dengan penuh kemuliaan bangkit daripada kewafatan. Syurga sendiri telah mengumumkan akan kejadian yang sungguh hebat ini.

Sebelum gempa bumi yang dahsyat datang, malaikat Tuhan telah turun daripada Syurga dan mengulingkan batu penutup daripada pintu kubur itu. Dia menunjukkan dirinya seperti cahaya, dan penjaga yang diaturkan oleh Pilatus untuk mengawal keselamatan kubur itu terkejut yang amat sangat. Pengawal ini diletakkan kerana Ketua Imam telah mengedarkan cerita bahawa pengikut-pengikut Yesus merancang untuk mencari jenazah-Nya, atau menyembunyikannya daripada berkata bahawa Dia telah bangkit.

Pada pagi yang mulia, sekumpulan wanita telah datang ke kubur dengan membawa bersama ramuan untuk melumuri jenazah Yesus sebagai penghormatan yang terakhir. Mereka yang pertama sampai ke tempat itu ialah Maria Magdalena, dan Maria ibu kepada Yohanes. Apabila mereka mendapati bahawa batu yang menutupi pintu kubur itu telah terguling daripada pintu kubur itu, dan kubur itu kosong, mereka sangat hairan. Sementara mereka masih kebingungan, malaikat Tuhan telah memunculkan dirinya di hadapan mereka dan memberitahu mereka supaya jangan takut.

Dan Matius 28:9-10, "Tiba-tiba Yesus datang menemui wanita-wanita itu dan berkata, "Sejahteralah kamu" mereka menghampiri Dia, memegang kaki-Nya dan menyembah Dia. "Janganlah takut," kata Yesus kepada mereka, "Pergilah beritahu saudara-saudara- Ku supaya pergi ke Galilea; di sana mereka akan melihat Aku."

Ini adalah apa yang telah berlaku sewaktu kebangkitanNya. Ia telah dicatat di dalam Al-Kitab dengan ilham daripada Tuhan dan tidak ada siapa pun yang berani menolak Firman Tuhan ini. Jika mereka melakukan, seperti mereka mendakwa bahawa Tuhan dan Malaikat-malaikatnya serta juga Yesus yang diterima adalah sebagai untuk memperbodohkan orang ramai.
6. KESAKSIAN DARIPADA SEJARAH

Kewafatan Yesus di atas kayu salib adalah disahkan oleh sejarahwan terawal, golongan bukan Kristian, dan juga bangsa Yahudi. Mereka ada mencatatkannya dengan jelas sekali.

Tacitus, seorang sejarawan Rom bukan Kristian dalam tahun 55 A.D (selepas kewafatan Yesus), telah menulis di dalam bukunya yang mempunyai pengaruh yang besar oleh penyaliban Yesus dan penderitaannya.

Josephus, seorang Yahudi, yang dilahirkan beberapa tahun selepas penyaliban, menulis sejarah tentang orang-orangnya, dan menulis catatan secara terperinci tentang penyaliban Yesus, seperti yang diarahkan oleh Pilatus.

Lucien (100 A.D), seorang sejarawan Yunani, menulis tentang kewafatan Yesus dan mengenai orang-orang Kristian. Sebagai seorang pengikut Epicurus, dia tidak dapat memahami keimanan orang-orang Kristian dan mereka bersedia berkorban untuk Yesus.

Dalam tulisannya, dia mencemuh kepercayaan mereka yang berterusan tentang jiwa dan keinginan mereka untuk ke Syurga. Dia melihat kepada mereka seperti orang-orang yang memperdayakan orang lain, berpegang bahawa ketidakpastian selepas kewafatan lebih baik daripada kehidupan sekarang.

Salah satu daripada rujukan yang secara tidak langsung tentang Yesus dalam tulisannya ialah, "Orang-orang Kristian meneruskan penyembahan mereka terhadap seorang manusia hebat yang telah disalibkan di Palestin kerana Dia membawa agama baru kepada dunia".

7. KESAKSIAN DARIPADA PILATUS, GABENOR ROM.

Laporan sepenuhnya tentang penyaliban Yesus telah dihantar kepada Caesar Tiberus, penguburan-Nya, kebangkitan-Nya daripada kewafatan dan laporan ini ada terdapat di antara catatan Rom. Ini adalah salah satu dokumen yang menyokong bapa-bapa Gereja awal seperti Tertullian dalam mempertahankan kemashyuran Kristian.
8. LAMBANG SALIB

Lambang ini adalah sebagai bukti dan tidak ada sesiapa pun yang boleh menolaknya, setiap agama mempunyai perbezaan tanda/lambang, seperti enam penjuru bentuk bintang untuk Yahudi, dan bulan sabit untuk Muslim. Lambang salib adalah terkenal sejak awal zaman lagi terhadap umat Kristian Nasrani. Umat Kristian yang terawal telah mengukir lambang Salib pada kubur selepas setiap kematian dan ditanah perkuburan di mana mereka mengunakannya sebagai suatu lambang penderitaan.
9. KESAKSIAN SEJARAH DAN KESINAMBUNGAN UMAT KRISTIAN.

Perintah daripada Tuhan, yang mana telah mengingatkan mereka tentang kewafatan Yesus di atas kayu salib, adalah kesaksian yang abadi zaman-berzaman bahawa Yesus Kristus telah wafat melalui penyaliban. Sudah pastinya adat ini, yang mana pada malam Dia dikhianati, dan Dia telah mengarahkan pengikut-pengikutNya untuk mengawasiNya, adalah berterusan mengingatkan kepada kewafatan penebusan dosa dan sebagai bukti yang kuat dan mustahil untuk ditentang.

Para pengikut-Nya menyimpan kata-kata daripada-Nya dari awal penubuhan gereja lagi, seperti rasul Paulus berkata tentang sakramen Perjamuan Kudus (Ekaristi) di dalam 1: Korintus 11:23-26

"Aku berkata demikian kerana ajaran yang aku berikan kepada kamu, aku terima daripada Tuhan. Pada malam itu ketika Tuhan Yesus dikhianati, Dia mengambil roti, mengucap syukur kepada Allah dan membahagi roti itu lalu berkata: 'Inilah tubuh Ku yang diberikan untuk kamu. Lakukanlah hal ini untuk mengenang Aku.' Begitu juga setelah habis makan, Dia mengambil cawan itu lalu berkata, "Cawan ini perjanjian Allah yang baru, yang disahkan dengan darahKu. Setiap kali kamu meminumnya, lakukanlah hal ini untuk mengenangkannya.' Oleh itu setiap kali kamu memakan roti ini dan meminum dari cawan ini, kamu memberitakan tentang kewafatan Tuhan, sehingga Dia datang lagi."

10. KESAKSIAN DARIPADA KITAB AGAMA YAHUDI (TALMUD)

Talmud adalah sangat terkenal sebagai kitab suci agama Yahudi. Ia dikumpulkan dalam jumlah yang amat besar, yang mana setiap orang berminat untuk melihatnya. Salinannya telah dicetak dalam tahun 1943 di Amsterdam, dalam mukasurat 42 tertulis

Yesus telah disalibkan sehari sebelum perayaan Paska. Kami memberi amaran kepadanya selama 40 hari bahawa Dia harus dibunuh kerana Dia seorang ahli sihir dan merancang untuk memperdayakan Israel dengan pengeliruannya. Dan apabila Dia tidak melakukannya, Dia disalibkan pada hari perayaan Paska. Tidak ada seorang pun yang berani tampil untuk membela Dia? Adakah Dia tidak membangkitkan kejahatan? Melalui kata-kata para nabi, Ulangan 13:8 "kepada orang yang melakukan seperti itu, jangan biar orang itu memujuk kamu, dan jangan dengarkan kata-katanya. Jangan kasihani orang itu dan jangan lindungi dia. Bunuhlah dia!"

Anonymous said...

Matius 26 KJV Bible
34 Jesus said unto him, Verily I say unto thee, That this night, before the cock crow, thou shalt deny me thrice.
35 Peter said unto him, Though I should die with thee, yet will I not deny thee. Likewise also said all the disciples.
.....
55 In that same hour said Jesus to the multitudes, Are ye come out as against a thief with swords and staves for to take me? I sat daily with you teaching in the temple, and ye laid no hold on me.
56 But all this was done, that the scriptures of the prophets might be fulfilled. Then all the disciples forsook him, and fled.
57 And they that had laid hold on Jesus led him away to Caiaphas the high priest, where the scribes and the elders were assembled.
.....
69 Now Peter sat without in the palace: and a damsel came unto him, saying, Thou also wast with Jesus of Galilee.
70 But he denied before them all, saying, I know not what thou sayest.
71 And when he was gone out into the porch, another maid saw him, and said unto them that were there, This fellow was also with Jesus of Nazareth.
72 And again he denied with an oath, I do not know the man.
73 And after a while came unto him they that stood by, and said to Peter, Surely thou also art one of them; for thy speech bewrayeth thee.
74 Then began he to curse and to swear, saying, I know not the man. And immediately the cock crew.
75 And Peter remembered the word of Jesus, which said unto him, Before the cock crow, thou shalt deny me thrice. And he went out, and wept bitterly.


Sekarang telah jelas, ketika murid-murid Yesus lainnya melarikan diri tatkala ada tentara Romawi, hanya Peter lah yang menjadi saksi menjelang Penyaliban. Ia hadir disana. Peter selamat dari maut karena berkata bahwa dirinya itu tidak mengenali Yesus. Karena jika ia tidak berbuat demikian, maka ia pun akan disalib malam itu juga.

Apocalypse Peter diucapkan dan ditulis oleh Peter sendiri!

Tidak seperti Injil-injil dalam Perjanjian Baru, Apocalypse Peter (Wahyu untuk Peter) adalah secara langsung ditulis dan diucapkan oleh Peter sendiri. Wahyu ini secara luas diterima dan diimani oleh generasi Kristen awal selama abad 1-3 M. Singkatnya sebahagian orang Kristen generasi awal menolak tuduhan bahwa Yesus mati disalib.

Fragmen Apocalypse Peter


Sumber :
http://wesley.nnu.edu/biblical_studies/noncanon/apoc/fgapcpt.htm

As the Savior was sitting in the temple in the three hundredth year of the covenant and the agreement of the tenth pillar, and being satisfied with the number of the living, incorruptible Majesty, he said to me (Peter),

"Peter, blessed are those above belonging to the Father, who revealed life to those who are from life, through me, since I reminded them, they who are built on what is strong, that they may hear my word, and distinguish words of unrighteousness and transgression of the law from righteousness, as being from the height of every word of this Pleroma of truth, having been enlightened in good pleasure by him whom the principalities sought. But they did not find him, nor was he mentioned among any generation of the prophets. He has now appeared among these, in him who appeared, who is the Son of Man who is exalted above the heavens in fear of men of like essence. But you yourself, Peter, become perfect in accordance with your name with myself, the one who chose you, because from you I established a base for the remnant whom I have summoned to knowledge. Therefore be strong until the imitation of righteousness - of him who had summoned you, having summoned you to know him in a way which forth doing because of the rejection which happened to him, and the sinews of his hands and his feet, and the crowning by those of the middle region, and the body of his radiance which they bringing hope of service because of a reward of honor - as he was about to reprove you three times in this night".

And as he was saying these things I saw the priests and the people running up to us with stones, as if they would kill us; and I was afraid that we were going to die. And he said to me: "Peter, I have told you many times that they are blind ones who have no guide. If you want to know their blindness, put your hands before your eyes - your robe - and say what you see." But when I had done it, I did not see anything. I said "No one sees this way" And he said to me, "Do it again." And there came in me fear with joy, for I saw a new light greater than the light of day. Then it came down upon the Savior. And I told him about those things which I saw. And he said to me again, "Lift up your hands and listen to what the priests and the people are saying." And I listened to the priests as they sat with the scribes. The multitudes were shouting with their voice. When he heard these things from me he said to me "prick up your ears and listen to the things they are saying." And I listened again, "As you sit, they are praising you." And when I said these things , the Savior said "I have told you that these people are blind and deaf. Now then, listen to the things which they are telling you in a mystery, and guard them. Do not tell them to the sons of this age. For they shall blaspheme you in these ages since they are ignorant of you, but they will praise you in knowledge - for many will accept our teaching in the beginning, and they will turn from them again by the will of the Father by their error, because they have done what he wanted. And he will reveal them in his judgment, i.e the servants of the Word. But those who became mingled with these shall become their prisoners, since they are without perception. And they praise the men of propagation of falsehood, those who will come after you. And they will cleave to the name of a dead man, thinking that they will become pure. But they will become greatly defiled and they will fall into a name of error, and into the hand of an evil, cunning man and a manifold dogma, and they will be ruled without law."

"For some of them will blaspheme the truth and proclaim evil teaching, and they will say evil things against each other. Some will be named: those who stand in the strength of the archons, of a man and a naked woman who is manifold and subject to much suffering. And those who say these things will ask about dreams. And if they say that a dream came from a demon worthy of their error, then they shall be given perdition instead of incorruption - for evil cannot produce good fruit. For the place from which each of them is produces that which is like itself; for not every soul is of the truth, nor of immortality. For every soul of these ages has death assigned to it in our view, and their eternal destruction, in which they are and from which they are. They love the creatures of the matter which came forth with them. But the immortal souls are not like these, O Peter. But indeed, as long as the hour is not yet come, the immortal soul shall resemble the mortal one. But it shall not reveal its nature, that it alone is the immortal one, and thinks about immortality, having faith, and desiring to renounce these things."

"For people do not gather figs from thorns or from thorn trees, if they are wise, nor grapes from thistles. For on the one hand, that which is always becoming is in that from which it is, being from what is not good, which becomes destruction for it and death. But that which comes to be in the Eternal One is in the One of the life and the immortality of the life which they resemble. Therefore all that which exists not will dissolve into what exists not. For deaf and blind ones join only with their own kind. But others shall change from evil words and misleading mysteries. Some who do not understand mystery speak of things which they do not understand, but they boast that the mystery of the truth is theirs alone. And in haughtiness they shall grasp at the pride to envy the immortal soul which has become a pledge. For every authority rule, and power of the aeons wishes to be with these in the creation of the world, in order that those who are not, having been forgotten by those that are, may praise them, though they have not been saved, nor have they been brought to the Way by them, always wishing that they may become imperishable ones. For if the immortal soul receives power in an intellectual spirit. But immediately they join with one of those who mislead them."

"But many others, who oppose the truth and are the messengers of error, will set up their error and their law against these pure thoughts of mine, as looking out from one perspective, thinking that good and evil are from one source. They do business in my word. And they will propagate harsh fate. The race of immortal souls will go in it in vain, until my Parousia. For they shall come out of them, and my forgiveness of their transgressions into which they fell through the adversaries, whose ransom I got from the slavery in which they were, to give them freedom that they may create an imitation remnant in the name of a dead man, who is Hermas, of the first-born of unrighteousness, in order that the light which exists may not be believed by the little ones. But those of this sort are the workers who will be cast into the outer darkness, away from the sons of light. For neither will they enter, nor do they permit those who are going up to their approval for their release."

"And still others of them who suffer think that they will perfect the wisdom of the brotherhood which really exists, which is the spiritual fellowship of those united in communion, through which the wedding of incorruptibility shall be revealed. The kindred race of the sisterhood will appear as an imitation. These are the ones who oppress their brothers, saying to them, "Through this our God has pity, since salvation comes to us through this," not knowing the punishments of those who are made glad by those who have done this thing to the little ones whom they saw, and whom they took prisoner."

"And there shall be others of those who are outside our number who name themselves bishop and also deacons, as if they have received their authority from God. They bend themselves under the judgment of the leaders. Those people are dry canals."

But I said " I am afraid because of what you have told me, that indeed little ones are, in our view, the counterfeit ones, indeed, that there are multitudes that will mislead other multitudes of living ones, and destroy them among themselves. And when they speak your name they will be believed." The Savior said , "For a time determined for them in proportion to their error they will rule over the little ones. And after the completion of the error, the never-aging one of the immortal understanding shall become young, and the little ones shall ruler over those who are their rulers. The root of their error He shall pluck out, and He shall put it to shame so that it shall be manifest in all the impudence which it has assumed to itself. And such ones shall become unchangeable, O Peter."

"Come therefore, let us go on with the completion of the will of the incorruptible Father. For behold, those who will bring them judgment are coming, and they will be put to shame. But me they cannot touch. And you, O Peter, shall stand in their midst. Do not be afraid because of your cowardice. Their minds shall be closed, for the invisible one has opposed them."

When he said those things, I saw him seemingly being seized by them. And I said "What do I see, O Lord, that it is you yourself whom they take, and that you are grasping me? Or who is this one, glad and laughing on the tree? And is it another one whose feet and hands they are striking?"

The Savior said to me, "He whom you saw on the tree, glad and laughing, this is the living Jesus. But this one into whose hands and feet they drive the nails is his fleshly part, which is the substitute being put to shame, the one who came into being in his likeness. But look at him and me."

But I, when I had looked, said "Lord, no one is looking at you. Let us flee this place." But he said to me, "I have told you, "Leave the blind alone!" And you, see how they do not know what they are saying. For the son of their glory instead of my servant, they have put to shame."

And I saw someone about to approach us resembling him, even him who was laughing on the tree. And he was filled with a Holy Spirit, and he is the Savior. And there was a great, ineffable light around them, and the multitude of ineffable and invisible angels blessing them. And when I looked at him, the one who gives praise was revealed. And he said to me, "Be strong, for you are the one to whom these mysteries have been given, to know them through revelation, that he whom they crucified is the first-born, and the home of demons, and the stony vessel, in which they dwell, of Elohim, of the cross, which is under the Law. But he who stands near him is the living Savior, the first in him, whom they seized and released, who stands joyfully looking those who did him violence, while they are divided among themselves. Therefore he laughs at their lack of perception, knowing that they are born blind. So then the one susceptible to suffering shall come, since the body is the substitute. But what they released was my incorporeal body. But I am the intellectual Spirit filled with radiant light. He whom you saw coming to me is our intellectual Pleroma , which unites the perfect light with my Holy Spirit."

"These things, then, which you saw you shall present to those of another race who are not of this age. For there will be no honor in any man who is not immortal, which has shown that it is able to contain him who gives his abundance. Therefore I said, "Every one who has, it will be given to him, and he will have plenty." But he who does not have, that is, the man of this place, who is completely dead, who is removed from the planting of the creation of what is begotten, whom, if one of the immortal essence appears, they think that they possess him - it will be taken from him and be added to the one who is. You, therefore, be courageous and do not fear at all. For I shall be with you in order that none of your enemies may prevail unto you. Peace be to you, Be strong!"


Beberapa Catatan Penting Apocalypse Mengenai Kebutaan kaum Trinitarian


Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa Apocalypse Peter ini benar-benar original. Apocalpse Peter bukan diriwayatkan oleh orang ketiga. Apocalypse Peter benar-benar diucapkan dan ditulis oleh Peter sendiri. Ada beberapa poin untuk menelaah Apocalypse ini:

1. Yesus, secara jelas tidak pernah disalib berdasarkan wahyu. Ia mengatakan mengenai adanya "substitusi" orang yang disalib. Dan ini berkaitan erat dengan informasi yang dapat kita baca dalam al-Qur'an :

"Dan karena kekafiran mereka dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina), dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS An Nisaa' 156-159)

2. Berdasarkan Perjanjian Baru dan Apocalypse, Peter adalah satu-satunya saksi penyaliban.

3. Yesus mengatakan bahwa pada kelak akan ada "bangsa lain" (another race). Di Perjanjian Baru juga mendukung dan mengutip ini dengan baik:

"Sebab itu, Aku (Yesus, ed) berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu." (Matius 21:43 LAI TB)

Dan "bangsa lain" tersebut adalah bangsa Arab, yang diberkati Tuhan.

4. Orang Buta yaitu golongan kaum Trinitarian benar-benar telah tercemar dan menggantungkan diri mereka kepada nama palsu (Yesus Palsu). Orang-orang Kristen Trinitarian juga akan diatur tanpa hukum.

5. Apocalpse Peter sesungguhnya mengkonfirmasi penyangkalan Peter sebanyak tiga kali sebagaimana terdapat dalam Matius Pasal 26. Apocalypse Peter mencatat : "as he was about to reprove you three times in this night" (sebagaimana ia yang mencela kamu sebanyak tiga kali dalam malam ini) secara jelas menunjuk pada Peter karena ia menyangkal sebanyak tiga kali dalam malam tersebut bahwa ia mengenali Yesus.

6. Perhatikan kata "pohon" (tree) dimana Yesus sedang duduk diatas pohon. Ada beberapa indikasi/bukti bahwa Perjanjian Baru pun mengkonfirmasi kebenaran Apocalypse Peter. Perjanjian Baru sendiri tidak jelas menyimpulkan apakah Yesus disalib atau digantung dipohon. Tampaknya ketika itu memang banyak "orang-orang buta", yang kemudian bingung dengan apakah Yesus disalib atau di pohon. Kata "pohon" (tree) secara nyata diyakini oleh Peter dan pengikutnya. Namun sebagaimana berabad-abad telah dilewati (Perjanjian Baru ditulis sekitar tahun 300an setelah Yesus!), kesalahan kisah penyaliban, kebohongan yang disertai pemalsuan secara sistematis dan gosip (rumor) yang beredar diseputar kehidupan Yesus hingga apakah akhirnya ia disalib atau ada dipohon. Untuk itu marilah kita melihat cuplikan kebingungan ayat-ayat Bible dibawah ini:

Yesus Mati Digantung di atas pohon (tree) ?


Acts 5 KJV
29 Then Peter and the other apostles answered and said, We ought to obey God rather than men.
30 The God of our fathers raised up Jesus, whom ye slew and hanged on a tree.
31 Him hath God exalted with his right hand to be a Prince and a Saviour, for to give repentance to Israel, and forgiveness of sins.

Acts 10 KJV
38 How God anointed Jesus of Nazareth with the Holy Ghost and with power: who went about doing good, and healing all that were oppressed of the devil; for God was with him.
39 And we are witnesses of all things which he did both in the land of the Jews, and in Jerusalem; whom they slew and hanged on a tree:
40 Him God raised up the third day, and shewed him openly;

Acts 13 KJV
28 And though they found no cause of death in him, yet desired they Pilate that he should be slain.
29 And when they had fulfilled all that was written of him, they took him down from the tree, and laid him in a sepulchre.
30 But God raised him from the dead:


Yesus Mati disalib (Cross)?


Matthew 27 KJV
39 And they that passed by reviled him, wagging their heads,
40 And saying, Thou that destroyest the temple, and buildest it in three days, save thyself. If thou be the Son of God, come down from the cross.
41 Likewise also the chief priests mocking him, with the scribes and elders, said,

Matthew 27 KJV
41 Likewise also the chief priests mocking him, with the scribes and elders, said,
42 He saved others; himself he cannot save. If he be the King of Israel, let him now come down from the cross, and we will believe him.
43 He trusted in God; let him deliver him now, if he will have him: for he said, I am the Son of God.

Mark 15 KJV
29 And they that passed by railed on him, wagging their heads, and saying, Ah, thou that destroyest the temple, and buildest it in three days,
30 Save thyself, and come down from the cross.
31 Likewise also the chief priests mocking said among themselves with the scribes, He saved others; himself he cannot save.

Mark 15 KJV
31 Likewise also the chief priests mocking said among themselves with the scribes, He saved others; himself he cannot save.
32 Let Christ the King of Israel descend now from the cross, that we may see and believe. And they that were crucified with him reviled him.
33 And when the sixth hour was come, there was darkness over the whole land until the ninth hour.

Luke 23 KJV
25 And he released unto them him that for sedition and murder was cast into prison, whom they had desired; but he delivered Jesus to their will.
26 And as they led him away, they laid hold upon one Simon, a Cyrenian, coming out of the country, and on him they laid the cross, that he might bear it after Jesus.
27 And there followed him a great company of people, and of women, which also bewailed and lamented him.

John 19 KJV
18 Where they crucified him, and two other with him, on either side one, and Jesus in the midst.
19 And Pilate wrote a title, and put it on the cross. And the writing was JESUS OF NAZARETH THE KING OF THE JEWS.
20 This title then read many of the Jews: for the place where Jesus was crucified was nigh to the city: and it was written in Hebrew, and Greek, and Latin.

Anonymous said...

Encyclopedia Brittanica: What is Apocalypse of Peter?

"pseudepigraphal (noncanonical and unauthentic) Christian writing dating from the first half of the 2nd century AD. The unknown author, who claimed to be Peter the Apostle, relied on the canonical Gospels and on Revelation to John to construct a conversation between himself and Jesus regarding events at the end of the world."


http://www.britannica.com/eb/article-9059450/Apocalypse-of-Peter

Anonymous said...

Jadi kesimpulannya ialah, kewafatan 'Isa al-Masih ibnu Maryam dua ribu tahun dahulu sudah pun di tentukan hakikatnya serta disahkan oleh kata-kata Nabi, hemat dan pentafsiran alim-ulamak yang waraq seperti Imam Sheikh Shaltut dari Al-Azhar, serta imam-imam utama dari negeri-negeri Islam yang lain, juga oleh Hadis-hadis yang sahih serta kenyataan-kenyataan dari mulut Nabi Muhammad sendiri. Kita seharusnya menolak cerita yang dipelopori sesetengah pihak yang kononnya sahabat 'Isa telah ditukarkan wajahnya itu mirip wajah 'Isa al-Masih lalu disalibkan, sementara 'Isa dengan jasadnya telah diangkat hidup-hidup ke Syurga! Cerita ini berlandaskan kepada teori yang tidak berasas serta dongeng-dongeng pembidaah yang karut. Lebih lebih lagi hujah ini bertentangan bulat-bulat dengan tafsiran dan keterangan yang diberi oleh alim ulamak diatas serta Fatwa yang dikeluarkan Imam Shaltut dari Al-Azhar yaitu :


"Tidak terdapat alasan (autoriti) berasaskan kepada al-Quran atau pun Sunnah yang boleh membenarkan kepercayaan bahawa 'Isa telah diangkat ke Syurga dengan jasadnya dan beliau masih hidup disana... Ayat-ayat al-Quran dalam nas tersebut (QS.4/157) menunjukkan bahawa Tuhan telah menjanjikan 'Isa bahawa beliau akan diwafatkan pada waktu yang ditetapkan, kemudian dimuliakan (diangkatkan) kepada hadhirat Allah (swt) sendiri dan seterusnya dilindungi daripada musuh-musuhnya. Janji-janji ini sudah pun termakbul dan ditepati-Nya, Tuhan telah pun mewafatkan beliau dan seterusnya memuliakannya ke dalam hadirat Allah s.w.t." (op cit.)
Apakah lagi bila kita mengkaji secara ikhlas dan mendalam, kesaksian yang dibawa oleh Nabi Islam, Muhammad sendiri mengenai kenyataan-kenyataan beliau yang menyentuh hakikat kewafatan al-Masih 'Isa ibnu Maryam dari hadis-hadis diatas.
Rujukan Hadis yang pertama dan kedua : yaitu Nabi Muhammad telah merujuk kepada kewafatannya sendiri dengan memakai ungkapan falamma tawaffaitani.Al-Quran telah menggunakan perkataan yang sama bila merujuk kepada kewafatan 'Isa al-Masih, jadi sudah jelaslah buktinya yang 'Isa sendiri sudah pun mengalami mautnya yakni
kewafatannya.

Rujukan Hadis yang ketiga : perbincangan Nabi dengan rombongan Kristian dari Najran sudah pun membuktikan bahawa Nabi Muhammad juga memegang kepada hakikat bahawa al-Masih 'Isa itu sudah pun wafat.
Keterangan-keterangan diatas ini semuanya menyetujui akan kebenaran dan hakikat sejarah yang semua ahlisejarawan serta para pengkaji sejarah Dunia dahulu mahupun sekarang tidak dapat menafikan oleh kerana wujudnya bukti-bukti serta dalil-dalil yang cukup jelas lagi muktamad : yaitu 'Isa al-Masih hidup sambil melakukan mukjizat-mukjizatnya yang ajaibdanmengkagumi, dan tiga tahun selepas pelayanannya beliau sudah pun mengalami kematian atau kewafatannya ditangan orang-orang Roma. Dengan peristiwa itu baginda telah melaksanakan misinya, yakni dengan melayani ramai orang serta menyerahkan nyawa nyasebagai tebusan untuk membebaskan ramai orang, dengan sempurnanya.


For more details, click on my name "Muhammad"

Anonymous said...

1) Yudas Pahlawan atau Penghianat?

Dalam Injil Perjanjian Baru secara tegas dijelaskan bahwa Yudas Iskariot adalah seorang penghianat, lihat ayat-ayat berikut ini.

“Yesus memperingatkan Yudas: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, seorang diantara kamu akan menyerahkan aku (Yohanes 13:21)”.

Dari ayat di atas dapat kita ketahui bahwa sebenarnya Yesus mengetahui bahwa kelak Yudas akan menghianatinya. Yesus juga tidak pernah menjelaskan bahwa penghianatan Yudas itu memang sudah takdirnya (suratan nasib si Yudas), atau dikaitkan sebagai upaya mempelancar penyaliban Yesus dalam menebus dosa umat manusia dan menggenapi Taurat. Untuk itu perhatikan ayat-ayat berikut ini:

“Maka masuklah Iblis ke dalam Yudas (Lukas 22:3).

“Lalu pergilah Yudas Iskariot, salah seorang dari 12 murid itu kepada imam-imam kepala dengan maksud untuk menyerahkan Yesus kepada mereka. Mereka sangat gembira waktu mendengar dan mereka berjanji akan memberikan uang kepadanya (Yudas) (Markus 14:10-11)”.

“Yudas diberi upah 30 uang perak kepadanya. Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus (Matius 26:16).

Selain itu ketika Yesus akan disalib terjadilah hal sebagai berikut ini:

“Yudas mendekati Yesus untuk menciumnya, maka kata Yesus kepadanya:”Hai Yudas, engkau menyerahkan Anak Manusia dengan ciuman? (Lukas 22:48-49).

Dari ayat-ayat di atas dapat kita simpulkan bahwa Yudas telah digoda Iblis, adapun salah satu motivasi Yudas menyerahkan Yesus, sebab Yudas menerima 30 keping uang perak.

Yang menjadi pemikiran kita adalah kalau kita berpikiran secara dogmatis (walaupun hal ini tidak pernah dijelaskan Yesus) kita dapat saja mengatakan bahwa Yudas dilahirkan adalah memang sebagai penghianat (hal ini memang sudah suratan takdirnya). Dengan demikian kita sudah memastikan dosa Yudas tidak termaafkan (dia akan masuk neraka), Yesus sendiripun tidak mau dicium Yudas, Yesus tidak pernah dapat memaafkan Yudas.
Kalau itu suratan nasib Yudas, maka Yudas sama dengan orang-orang kafir atau orang-orang Yahudi yang tidak mau mempercayai Yesus. Demikian pula dengan tentara Romawi yang telah menyalib Yesus. Kasihan benar nasib Yudas. Padahal ia bekas murid Yesus (12 murid).
Tetapi bila kita kaitkan dengan prosesi penyaliban Yesus yang “katanya” adalah untuk menebus dosa umat manusia dan menggenapkan Taurat, maka peristiwa penghianatan Yudas menjadi tidak logis.
Sebab justru Yudas-lah yang telah memperlancar jalan Yesus menuju penyaliban, dialah yang telah menyerahkan Yesus, demikian pula para tentara Romawi yang menangkap dan menyalip Yesus adalah orang-orang yang membantu Yesus agar disalib. Sebab apakah mungkin Yesus menyalib dirinya sendiri untuk menebus dosa. Seharusnya bukan tentara Romawi yang menyalib Yesus tetapi ke-11 muridnya yang setialah yang mestinya menyalibnya agar Yesus dapat menebus dosa dan menggenapi Taurat.
Dengan demikian justru Yudas dan para tentara Romawi adalah orang paling berpahala (sang pahlawan) karena mereka yang telah memperlancar upaya penebusan dosa dan penyaliban Yesus tersebut.
Logis atau tidak logis, masuk akal atau tidak masuk akal tetapi kita harus percaya/beriman bahwa Yudas adalah SEORANG PENGHIANAT, titik. Itulah Injil Perjanjian Baru yang penuh dengan dogmatis/doktrin.

2) Siapa yang perut/lambungnya yang terbelah?

Apakah setelah Yesus disalib dan dihukum mati Yudas sempat bertaubat. Untuk itu lihat ayat-ayat berikut ini:
“ Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia (Yesus), melihat bahwa Yesus sudah dijatuhi hukum mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang 30 perak kepada imam kepala dan tua-tua, dan berkata: “Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah”. Tetapi dijawab mereka: “Apa urusan kami dengan itu?” Itu urusanmu sendiri!” Maka iapun (Yudas) melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri. Imam-imam kepala kepala mengambil uang perak itu dan berkata: “Tidak diperbolehkan memasukkan uang ini ke dalam peti persembahan, sebab ini uang darah” (Matius 27:3-7).

Jadi Yudas sebenarnya telah bertobat dan mengembalikan uang perak yang diterima selain itu dia gantung diri. Uang yang dilemparkannya diambil oleh para imam untuk membeli sebidang tanah. Untuk lebih jelasnya lihat ayat berikut ini:
“Sesudah itu berundinglh mereka (para imam) membeli dengan uang itu tanah yg disebut Tanah Tukang Periuk untuk dijadikan tempat perkuburan orang asing. Itulah sebabnya tanah itu sampai pada hari ini disebut Tanah Darah’ (Matius 27:7-Cool.

Jadi istilah Tanah darah itu dikaitkan dengan penghianatan Yudas sehingga Yesus disalibkan. Tetapi cerita sekitar kematian Yudas tersebut berbeda dengan ayat berikut ini:
“Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah keluar. Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu mereka sebut dalam bahasa mereka sendiri “Hakal-Dama” artinya Tanah Darah. (Kisah 1:18-19).
Dari ayat di atas terdapat beberapa perbedaan dengan ayat yang sebelumnya. Bila ayat sebelumnya menyatakan yang membeli tanah itu adalah Imam, tetapi ayat di Kisah di atas dikatakan Yudas sendirilah yang membeli tanah darah tersebut.
Yudas juga dinyatakan tidak mati gantung diri tetapi tersungkur dan perutnya terbelah. Nama Tanah Darah juga tidak ada kaitannya dengan penghiatan Yudas kepada Yesus, tetapi dikaitkan dengan isi perutnya yang menghambur keluar (mungkin banyak mengeluarkan darah).Dari kedua versi cerita di atas, lalu manakah yang kita jadikan pegangan. Yudas bunuh diri dengan cara menggantungkah atau Yudas mati tersungkur dan isi perutnya berhamburan? Alasan apakah Yudas menjadi bunuh diri? Bukankah Yudas sudah bertobat dan menyesali perbuatannya? Alasan gantung diri Yudas tidak logis, tentu ada yang telah menggantung “mayatnya” sipakah merekyang sudah menghukumnya? (jawabannya: Yudas digantung oleh11 murid Yesus, sebagai balasan penghianatannya) sekali lagi wallahu alam bissawab? (lihat analisis saya dibawah ini. Yesus menjadi Yudas, Yudas menjadi yesus.

Sebagian umat Islam menyatakan bahwa sebenarnya yang disalib itu bukanlah Yesus (Isa Al Masih) tetapi adalah Yudas Iskariot. Yang wajahnya diserupakan menjadi Yesus, sebagai “upah” penghianatannya. Hal ini didasarkan ayat Al Quran, berikut ini:
“Dan karena ucapan mereka, "Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putera Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Surat an-Nisaa': 157)
Tetapi dengan berdasarkan ayat Al Quran saja sebenarnya tidaklah cukup untuk memperkuat argumen, kalau Yudas yang disalib. Dari Ayat Alkitab pada Kisah 1:18-19 di atas, sebenarnya terdapat sesuatu hal yang patut dipikirkan.
Siapakah gerakan yang telah menusuk perut/lambung Yudas hingga perutnya terbelah? Apakah seorang yang bunuh diri lambungnya akan terbelah hingga kemudian isi perutnya berhamburan? Tidak dijelaskan kalau tali yang menggantung Yudas putus, hingga Yudas jatuh tersungkur, apakah tali yang digunakan bunuh diri adalah “tali rapia jabuk” hingga tali itu putus dan Yudas jatuh tersungkur?
Dari sini sebenarnya ada sebuah “misteri” yang tidak pernah terpikirkan oleh umat Islam pemerhati Kristiolog. Tentulah perut/lambungnya Yudas sebelumnya sudah ada yang “menusuk hingga usus terburai (isinya keluar). Untuk itu kita mundur ketika “Yesus’ disalib, perhatikan ayat di atas:
“ketika lambungnya ditusuk tombak keluar darah dan air (yohanes 19:34).
Jadi pada Yohanes 19:34, “Yesus” pernah ditusuk tombak pada lambungnya. Mencermati ayat Alkitab di atas sebenarnya kita telah menemukan benang merah, antara “Yesus” yang diserupakan yang ditusuk tombak di tiang salib dengan Yudas yang perut (lambungnya) nya terbelah (seperti habis ditusuk benda tajam). Apakah tidak ada “kemungkinanya” antara yang disalib dengan yang tergantung lambung terbelah adalah satu orang? Apakah yang disalib dan digantung itu adalah Yudas (Wallahu alam).
Guna memperkuat argumen bahwa Yesus adalah “manusia” yang diselamatkan Allah dari penyaliban. Renungkan ayat-ayat berikut ini: Lukas, mencatat dalam Kisah Para Rasul 1:3,
"Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah."
Yudas menjadi Yesus, Yesus menjadi Yudas?
Jelas secara fisik dan utuh Yesus memang tidak pernah disalib segar bugar selama 40 hari bergaul dengan para murid. Kemana Yesus setelah itu? Dalam keimanan Kristen dia dinaikkan ke surga. Namun bukan itu yang menjadi latar belakang argumen itu. Perlu kita bahas adakah jeda waktu Yesus menjadi Yudas, Yudas menjadi Yesus? Apakah sulitnya bagi Allah merubah wajah orang?
Mengapa hal ini menjadi perhatian penulis. Ini penting…apakah yang terjadi ketika yesus ditangkap oleh tentara Romawi dan bagaimana penyangkalan Petrus terhadap “anak manusia” yang akan disalib. Mengapa Petrus yang getol membela Yesus, lalu berubah 180 derajat menjadi menghianat yang keji?. Mengapa Petrus mengatakan tidak mengenal Yesus?
Kemanakah Yesus ketika murid-muridnya disuruh waspada? Dimanakah Yudas saat itu? Itulah jawaban misteri itu sebenarnya. Dengan doa dan petunjuk Allah (Wallahu alam bissawab), Yesus meninggalkan murid-muridnya yang sedang tertidur kelelahan. Sementara Yudas yang asli datang bergabung kepada rekan-rekan yang sedang tertidur. Kenapa hal ini dilakukan Yudas? Yudas tidak mau dikecam oleh rekan-rekan sebagai penghianat, jadi dia segera menggabungkan diri, agar ku kelak rekan-rekannya bangun mereka mendapai Yudas bersama mereka. Yudas dapat saja menghianati Yesus, apakah Yudas berani menghadapi rekan-rekannya yang 12 orang?
Sementara Yesus (isa Almasih) yang telah “wajahnya” diserupakan Allah menjadi Yudas menemui para imam dan tentara Romawi. Guna menunjukkan “persembunyian Yesus (Yudas yang diserupakan menjadi Yesus). Nah selanjutnya episod penyalipan Yudas (diserupakan menjadi Ysus) dimulai dan sejarah mencatatnya dengan jelas dan benar dan Alkitab secara gamblang menjelaskannya dengan beratus-ratus saksi, bahwa terkutuklah orang disalib, karena yang disalib adalah bukan Isa al Masih as. (Maha Benar Allah dengan Firman-Nya).
3) Dosa warisan
Paulus juga mengajarkan adanya dosa warisan yaitu suatu dosa yang menyebabkan semua terkena hukum, tapi oleh sebab perbuatan yang benar, sekalian orang menjadi benar (Rum 15:17). Baptis itulah yang menyelamatkan manusia bukan perbuatan benar (Titus 3:5).
Menurut ajaran Kristen, setiap manusia sejak waktu dilahirkan sudah memikul dosa, atau menerima warisan dosa dari dosa Adam dan Hawa. Oleh karena kedatangan Yesus itu adalah untuk menebus dosa-dosa manusia dari warisan Adam dan Hawa tersebut. Untuk itu seorang bayi harus dibaptis, sebab sekiranya ia mati ia tidak akan masuk surga sebab masih membawa dosa warisan.
Ajaran tentang dosa warisan yang diajarkan Paulus dalam agama Kristen tersebut sebenarnya bertentangan dengan ucapan Yesus sendiri.
“Biarkan anak-anak itu , janganlah menghalang-halangi mereka datang kepadaKu; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan sorga.(Matius 19:14)
Dari ayat di atas nyatalah bahwa Yesus sendirilah yang berkata, ia mengakui kesucian kanak-kanak. Sedangkan kanak-kanak (mereka) belum mengakui penyalipan Yesus dan juga belum dibaptiskan, tetapi akan mempunyai kerajaan sorga. Demikian berdasarkan pengakuan Yesus sendiri bahwa kanak-kanak itu tidak membawa dosa warisan dari Adam dan Hawa, oleh sebab itulah Yesus berkata: mereka adalah suci dari dosa dan dengan sendirinya akan masuk surga. Selain itu perhatikan pula ayat berikut ini:
“Orang berbuat dosa, ia itu juga akan mati; maka anak tiada akan menanggung kesalahan (dosa) ayahnya, dan ayahpun tiada akan menanggung kesalahan anak-anaknya; kebenaran orang yang benar akan tergantung atasnya dan kejahatan orang fasikpun akan tergantung atasnya (Yehezkiel 18:20).
Dalam agama Islam tidak mengenal dosa warisan maupun pahala warisan. Menurut ajaran Islam menyatakan bahwa seorang anak lahir dalam keadaan suci.
“Setiap anak yang dilahirkan adalah dalam keadaan suci hingga orang tuanyalah yang menjadikan Yahudi, Mayusi atau Nasrani”.

Anonymous said...

Bukan Yudas Yang Kita Kenal (The Judas We Never Knew)

Menurut Injil Yudas yang baru diterbitkan, Yesus telah bersubahat dengan pengikut yang membelotnya. Haruskah kita mempercayai Injil Yudas?

Oleh Collin Hansen : 6 April 2006 4.30 petang
Diterjemahkan Oleh "10Sen"

Terjemahan artikel Christianity Today


Injil Yudas itu muncul kembali ke dunia moden buat kali pertamanya pada hari Khamis di Washington D.C. Apakah kandungan Injil Yudas itu? Pertama sekali, ianya jelas bukan sebuah Injil. Ia juga bukan dikarang oleh Yudas. Tetapi ia memang penting, malah ia merupakan penemuan teks luar-alkitabiah yang terpenting dalam 60 tahun yang belakang ini, sepertimana seorang eksekutif National Geographic Society telah memberitahu The New York Times

Teks ini, iaitu satu salinan dokumen yang tertulis semasa kurun kedua selepas Masihi, menampakkan beberapa berita yang besar. Rupa-rupanya, Yudas bukanlah pengikut jahat yang mengkhianati Yesus dan telah membunuh diri kerana kesal. Tidak, Yudas ini hanya menurut kehendak Yesus. Kononnya, Yesus telah menerangkan kepada Yudas bahawa dia akan “melebihi semua [pengikut-pengikut Yesus]” sekiranya dia menyebabkan Yesus disalib.

Ini tentu akan mengubah beberapa perkara, sekiranya benar. Tetapi “berita” ini bukanlah sebab Injil Yudas itu bernilai. Sebaliknya, kerana teks ini, kita dapat mengesahkan dengan lanjut apa yang telahpun diketahui umum mengenai kaum Gnostik – orang yang mempunyai kefahaman menyeleweng yang dikutuk oleh ketua-ketua gereja awal seperti Irenaeus. Jangan keliru dengan kemunculan nama Yesus dan Yudas. Ini bukan teks Kristian. Injil Yudas tidak tersebar sehingga 150 tahun selepas Yesus mangkat. Dalam erti kata lain: Teks baru ini tidak memberi maklumat baru mengenai hubungan Yesus dengan Yudas lebih daripada wayang “Jesus Christ Superstar”.

Sehingga penerbitan Injil Yudas dan teks kaum Gnostik yang ditemui beberapa dekad dulu berhampiran Nag Hammadi di Mesir, kita banyak mempelajari mengenai fahaman Gnostik melalui penulisan apologis Kristian. Kerana Injil Yudas, kita sekarang dapat menentusahkan dua ajaran Gnostik yang utama. Menurut ramai tokoh ajaran Gnostik, Yesus tidak menjelma dalam tubuh manusia, atau dia mahu meninggalkan tubuh jasmaniahnya secepat mungkin. Yesus amat mahu kembali ke dunia roh. Dan Yudas telah menolong dalam pencapaian hasrat itu.

(“Engkau akan mengorbankan manusia yang menjadi jubah aku”, Yesus yang “rohaniah” memberitahu Yudas di dalam dokumen ini). Tambahan, kaum Gnostik percaya bahawa hanya segelintir yang terpilih sahaja yang akan benar-benar menghayati pengetahuan khas mengenai syurga. Injil Yudas mengandungi ajaran bahawa hanya Yudas, pengikut kesayangan Yesus, memahami sepenuhnya.

Kepercayaan Kristian jauh berbeza dengan ajaran Gnostik. Yesus, sebenarnya Tuhan dan sebenarnya manusia, telah mengalami kelahiran di bangsal dan kematian pada salib. Dia telah berkongsi dalam kemanusiaan kita, “supaya dengan kematiannya, ia dapat menghancurkan Iblis yang menguasai kematian” (Ibrani 2:24). Khabar ini bukan terbatas kepada segolongan kecil yang akan mencapai gnosis (pengetahuan khas) sahaja. Injil itu adalah “… kekuatan Allah untuk menyelamatkan semua orang yang percaya; pertamanya orang Yahudi, dan bangsa lain juga.” (Rom 1:16)

Walau bagaimanapun, ada yang mendakwa bahawa Injil Yudas dan teks-teks Gnostik yang lain membawa kesangsian terhadap kefahaman Kristian ortodoks. “Apabila penemuan-penemuan ini beransur-ansur tersebar ke gereja-gereja dan universiti-universiti,” pemberita New York Times John Noble Wilford dan Laurie Goodstein menulis, “terbentuklah generasi Kristian baru yang menganggap kitab Bible bukan Firman Tuhan, tetapi adalah hasil ciptaan angkatan kuasa politik dan sejarah yang telah memutuskan apakah teks yang sepatutnya dikanonkan, [1] dan mana yang patut disunting keluar. Kerana sebab ini, penemuan-penemuan tersebut telah terbukti amat merisaukan kepada ramai penganut Kristian.”

Siapakah penganut-penganut agama Kristian yang amat risau itu? Kita kurang pasti kerana nampaknya, Wilford dan Goodstein tidak menemubual seseorang daripada mereka pun. Karen King dan Elaine Pagels membangkitkan kembali lakonan Gnostik mereka. Kita juga bertemu dengan James Robinson, seorang cendekiawan tersisih yang telah mengarang sebuah buku tentang Injil Yudas tanpa melihat sendiri teks tersebut. Namun, Akhbar New York Times tidak menyebut bahawa Robinson percaya Injil Yudas itu tidak memberi maklumat apa-apa pun mengenai sejarah Yudas atau Yesus.

Saya telah berbincang dengan Darrell Bock daripada Dallas Theological Seminary beberapa jam sebelum beliau dijadualkan untuk bersyarah di Princeton, iaitu majikan Pagels. Dia menerangkan beberapa kepelikan mengenai kumpulan yang telah memberi kita Injil Yudas itu. Nampaknya, kumpulan “Cainite Gnostics” memperoleh nama julukan mereka daripada usaha mereka cuba ‘memulihkan’ orang yang aib dalam kitab Bible seperti Kain, orang Sodom dan Yudas.

Bock juga menunjukkan bahawa Al-kitab (kitab Bible) memang mengandungi pelbagai perspektif yang menarik berkenaan Yudas. Markus menggambarkan Yudas sebagai seorang yang terhuyung-hayang, sama seperti pengikut-pengikut Yesus yang menyalahfahami ajarannya. Yohanes yang menulis selepas Markus, menerangkan Yudas dengan cara lain. Yudas mengeksploitasikan kedudukannya sebagai bendahari untuk mencuri dari laci duit, dan Yesus memanggilnya “syaitan”. (Yohanes 6:70)

Menurut Bock, ajaran kitab Bible menunjukkan bahawa Yudas telah mengharapkan Al-Masih yang berlainan. Dengan perasaan yang hampa, dia telah menyerahkan Yesus yang dianggapnya sebagai ancaman kepada negara Yahudi. “Yudas mencerminkan seseorang yang telah menolak Yesus pada akhirnya,” kata Bock. “Ia adalah satu kisah yang tragik – bukannya sesuatu yang dikutuk semata-mata, tetapi kita harus berasa kesal dan sedih mengenainya.”

Ianya lebih tragik dan sedih daripada perolahan semula pendebatan lama mengenai kesahihan kepercayaan Kristian yang ortodoks.

[1] "Kanon" dalam agama Kristian ialah daftar kitab rasmi yang diterima sebagai sebahagian Alkitab, dianggap ilham dari Tuhan. (Sumber: Karya.net )

Anonymous said...

KALO ENTE NGOMONGIN KRISTEN,
BOLEH DONG ANE NGOMONGIN ISLAM...
BIAR IMBANG COY..

Heheheheeee...

Anonymous said...

beri tepukan gemuruhhh!!!hebat betul dusta ini.But i still believe in Christ.

DimasRangga said...

Buku the GOD DELUSION adalah bagaimana mempersepsikan sesuatu yg abstrak seolah-olah itu adalah Tuhan mereka...

Pada masa Nabi Isa as warisan ajaran paganisme masih melekat kuat sehingga manusia cenderung menuhankan sesuatu yg sangat ajaib dimata mereka, jangankan para nabi yg mulia seperti nabi Isa wong sapi aja disembah(dewa apis), matahari(ra) apalagi Nabi Isa yg sewaktu balita sudah bicara fasih, menyembuhkan berbagai penyakit, dll.

Tentunya hal ini dianggapnya luar biasa (TUHAN) padahal beliau hanyalah utusan berbentuk manusia juga yg tiap hari butuh makan krn lapar, tertawa, sedih, gembira, dll.

Ini bisa dimaklumi karena jaman waktu itu belumlah semaju sekarang.

Tuhan hanyalah satu yaitu ALLAH dan nabi Isa adalah utusan-Nya yg berbentuk seperti kita, Tuhan tidak memiliki sifat2 lemah seperti kita, seperti melahirkan, lapar, sakit, dll (sama dengan makhluknya).

Apakah bisa dikatakan bahwa "Orang yg membuat kursi adalah sama dengan kursi buatannya itu?"

Cobalah berfikir dengan jernih, bukan berarti klo kita dilahirkan dari bapak yg seorang Kristen kita akan menelannya mentah2 doktrin tadi, kosongkanlah gelas...lalu berfikirlah dari awal tentunya dari kebenaran yg hakiki bukan karena akta kelahiran tp karena dari proses berfikir akal yg telah dikarunia oleh sang Pencipta yaitu Tuhan yg satu = ALLAH.

Puji bagi ALLAH, Tuhan seru sekalian alam...

jangan lupa kunjungi sy di:

http://mastersaham.blogspot.com

Anonymous said...

saudara dimas,

orang dulu-dulu pun tahu bahawa orang mati tidak hidup kembali, ia bukanlah pengetahuan zaman moden saja ya! :) dalam kefahaman kristian Yesus mempunyai sifat sifat manusia jadi tidak hairan Beliau makan, tidur, lapar etc

tapi, Perbuatan-perbuatan yang hanya dapat dilakukan oleh Tuhan juga dikerjakan oleh Yesus. Yesus bukan hanya membangkitkan orang mati (Yohanes 5:21; 11:38-44) dan mengampunkan dosa (Kisah Rasul 5:31; 13:38), Dia juga menciptakan dan memelihara alam ini (Yohanes 1:2; Kolose 1:16-17). Fakta ini bahkan menjadi lebih kuat ketika kita memperingati bahawa Yahweh mengatakan bahawa Dia kesendirian ketika menciptakan alam (Yesaya 44:24). Selanjutnya, Yesus memiliki sifat-sifat yang hanya dimiliki oleh Allah: kekekalan (Yohanes 8:58), maha hadir (Matius 18:20; 28:20); maha mengetahui (Matius 16:21), maha kuasa (Yohanes 11:38-44).

Mengaku diri sebagai Tuhan dan memperbodohkan orang ramai untuk percaya bahawa Dia benar-benar adalah Tuhan sama sekali berbeza dengan membuktikan diri bahawa Dia adalah Tuhan. Kristus membuktikan dakwaan-Nya dengan banyak mukjizat dan bahkan dengan bangkit dari maut. Beberapa daripada keajaiban Yesus antara lain: mengubah air menjadi wain (Yohanes 2:7); berjalan di atas air (Matius 14:25); melipatgandakan benda-benda fizik (Yohanes 6:11), menyembuhkan orang buta (Yohanes 9:7), orang lumpuh (Markus 2:3); dan orang yang sakit (Matius 9:35; Markus 1:40-42); bahkan membangkitkan orang mati (Yohanes 11:43-44; Lukas 7:11-15; Markus 5:35).

Lebih daripada itu, Yesus sendiri bangkit dari maut dan mengalahkan maut. Sangat berbeza dengan dongeng-dongeng mengenai mati dan bangkitnya dewa-dewa dalam agama-agama kafir, tiada berbanding dongeng-dongeng kebangkitan dalam agama-agama lain, dan tidak ada dakwaan lain yang mendapat bukti-bukti dari luar Kitab Suci (contohnya bukti sejarah) yang begitu banyaknya.

http://cahayanusantara.blogspot.com

fajar 'Yehuda' said...

sumber
http://faithbookz.blogspot.com

DAFTAR ISI:
I. SEJARAH YERUSALEM
(A) Hubungan Alkitab dengan Yerusalem (B) Peristiwa yang berkaitan dengan gunung Moria (C) Nubuat tentang terbentuknya negara Israel.

II. SEJARAH ALKITAB
(A) Terjemahan Alkitab ke dalam bahasa Inggris modern

III. KEEMPAT KITAB INJIL
(A) Matius (B) Markus (C) Lukas (D) Yohanes

IV. JENIS-JENIS SISTEM PENANGGALAN (KALENDER)
(A) Kalender Yahudi (B) Kalender Julian (C) Kalender Gregorian (D) Penetapan tanggal perayaan Natal

V. TALMUD & MIDRASH
(A) Kisah Abraham VS Nimrod dalam tradisi Yahudi (Talmud) (B) Otoritas perkataan Yesus Kristus.

VI. KAISAR ROMAWI YANG MEMERINTAH PADA ERA PERJANJIAN BARU

VII. JAM BERAPA YESUS DISALIBKAN?
(A) Pembagian malam orang Yahudi kuno (B) Pembagian malam orang Romawi

VIII. PASKAH & PERAYAAN ROTI TAK BERAGI
(A) Penetapan tanggal Paskah

IX. MAKAN PASKAH & PERJAMUAN MAKAN DALAM INJIL SINOPTIK DAN INJIL YOHANES

X. ADA BERAPA JAM DALAM SATU HARI

XI. APAKAH YESUS BERADA 3 HARI DALAM MAUT?

XII. YESUS KRISTUS, ANAK ALLAH

XIII. YESUS KRISTUS, ANAK MANUSIA
(A) Tabir/ tirai Bait Allah (B) Tujuan diberikannya hukum Taurat

XIV. KITAB YUNUS

XV. TIGA HARI TIGA MALAM DALAM RAHIM BUMI

XVI. MENAWAN AJARAN-AJARAN ROH ANTIKRISTUS
(A) Ajaran Gnostikisme (B) Injil Petrus (C) Injil Tomas (D) Injil Barnabas (E) Injil Filipus (F) Injil Ibrani

Anonymous said...

Because we are not against flesh and blood but against rulers of darkness or the devil who has blinded many people to come to the word of God, namely Christ Jesus, who is the only way, the Truth and the Life for the salvation of world

artikel kristen said...

berbagai hal yang coba menyimpangkan kebenaran bahwa Yesus adalah Allah yang menjelma menjadi manusia dan mati di kayu salib pasti akan selalu ada, karena iblis tidak akan tinggal diam melihat umat kristen memiliki iman yang teguh.

nDeboost said...

Yesus a.s tdk pernah disalib kecuali Tuhan tidak mampu merealisasikan nubuatnya
Mat 4:6
lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
Luk 4:11
dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
Aakah Mzm 91:12 bersambungan dg Mat 4:6 dan Luk 4:11 diatas?

Atau kalau doanya tertolak?
Mzm 22:20-22 (20) (22-21) Lepaskanlah aku dari pedang, dan nyawaku dari cengkeraman anjing. (21) (22-22) Selamatkanlah aku dari mulut singa, dan dari tanduk banteng. Engkau telah menjawab aku! (22) (22-23) Aku akan memasyhurkan nama-Mu kepada saudara-saudaraku dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaah:
Mereka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada batu.
Siapakah "anjing" dan "saudara-saudaraku" di ayat diatas?

nDeboost said...

Anonymous meulis
"....Prosesi hukuman shalb (salib) itu adalah prosesi hukuman mati yang perlahan-lahan, dan biasanya memakan waktu sampai dengan tiga hari hingga ajalnya tiba...."

Bagaimana Yesus? Ada yg bisa menerangkan apa-bagaimananya durasi ajalnya Yesus yg hanya, CMIIW, bbrp jam?

Hedonese said...

Durasi ajal Baginda tidak lama kerana askar Rom itu hanya merejam sisi tubuhNya tanpa mematahkan tulang kakiNya. Ini-lah cara Rom membunuh mangsa salib jika masih hidup supaya mereka tidak dapat menolak tubuh ke arah atas untuk bernafas.

Jika kita baca Injil di Mat 4:6, adalah Syaitan yang berkata kepada Nabi Isa: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu..."

Nubuat itu diputarbelitkan oleh Syaitan untuk memberi cobaan kepada Nabi Isa... tunjuk-lah kekuatanMu, nanti semua akan percaya. Kalau Allah selamatkan Baginda dari salib, tentu semua percaya kan? Tapi itu bukan cara Nabi Isa... cara Baginda bukan guna paksaan tapi cara Baginda mengorbankan diri demi dosa dunia.
Oleh sebab itu, Baginda jawab kpd Syaitan "Don't put the Lord to the test". Doa Nabi Isa tidak ditolak sebab baginda berdoa, "bukan hajat aku tapi hajat Allah dinyatakan"... Baginda berserah kepada kehendak Allah untuk menyalibNya untuk menyelamatkan dunia.

yanmaneee said...

kd 12 shoes
yeezy boost 350 v2
moncler coat
pandora outlet
air jordan
jordan shoes
supreme new york
supreme hoodie
kevin durant shoes
kyrie shoes