Mengenai ilahian, Yesus dikatakan akan “menghakimi orang yang hidup dan yang mati” (2 Timotius 4:1). Thomas menyeru kepada Yesus, “Tuhanku dan Tuanku!” (Yohanes 20:28). Paulus memanggil Yesus “Tuhan yang Mahabesar dan Juruselamat kita” dan menunjukkan bahawa sebelum Yesus berinkarnasi, Yesus sudah ada dalam “rupa Tuhan” (Filipi 2:5-8). Buku Ibrani menulis mengenai Yesus bahawa "Takhta-Mu, ya Tuhan, tetap untuk seterusnya dan selamanya” (Ibrani 1:8). Yohanes kata bahawa “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Tuhan dan Firman [Yesus] itu adalah Tuhan” (Yohanes 1:1).
Contoh dari ayat-ayat Kitab Injil yang mengajarkan illahiah Kristus dapat dilipatgandakan (lihat Wahyu 1:17; 2:8; 22:13; 1 Korintus 10:4; 1 Petrus 2:6-8; bandingkan Mazmur 18:2; 95:1; 1 Petrus 5:4; Ibrani 13:20), namun salah satu dari ayat-ayat ini sudah cukup untuk menunjukkan bahwa Yesus dipandang sebagai Tuhan oleh para pengikutNya.
Yesus juga diberikan gelaran yang hanya diberikan kepada Yahweh (nama Tuhan) dalam Perjanjian Lama. Gelaran “Penebus” dari Perjanjian Lama (Mazmur 130:7; Hosea 13:14) digunakan untuk Yesus dalam Perjanjian Baru (Titus 2:13; Wahyu 5:9). Yesus disebut Imanuel (“Tuhan beserta kita” dalam Matius 1).
Paulus menerangkan Yesaya 45:22-23 dengan merujuk kepada Yesus dalam Filipi 2:10-11. Lebih lanjut, nama Yesus digunakan bersama-sama dengan nama Yahweh dalam doa, “Kasih karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Tuhan, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus” (Galatia 1:3; Efesus 1:2). Jikalau Kristus bukan Tuhan, ini adalah suatu penghinaan kepada Tuhan. Nama Yesus disandingkan kembali dengan nama Yahweh dalam perintah Yesus untuk membaptis “dalam nama [bentuk tunggal] Bapa dan Anak dan Roh Kudus” (Matius 28:19; ihat pula 2 Korintus 13:14). Dalam Wahyu Yohanes berkata bahwa segala ciptaan memuji Kristus (sang Anak Domba) – oleh itu Yesus bukanlah sebahagian daripada ciptaan tetapi Sang Pencipta (Yoh 1:3).
Perbuatan-perbuatan yang hanya dapat dilakukan oleh Tuhan juga dikerjakan oleh Yesus. Yesus bukan hanya membangkitkan orang mati (Yohanes 5:21; 11:38-44) dan mengampunkan dosa (Kisah Rasul 5:31; 13:38), Dia juga menciptakan dan memelihara alam ini (Yohanes 1:2; Kolose 1:16-17). Fakta ini bahkan menjadi lebih kuat ketika kita memperingati bahawa Yahweh mengatakan bahawa Dia kesendirian ketika menciptakan alam (Yesaya 44:24). Selanjutnya, Yesus memiliki sifat-sifat yang hanya dimiliki oleh Allah: kekekalan (Yohanes 8:58), maha hadir (Matius 18:20; 28:20); maha mengetahui (Matius 16:21), maha kuasa (Yohanes 11:38-44).
Mengaku diri sebagai Tuhan dan memperbodohkan orang ramai untuk percaya bahawa Dia benar-benar adalah Tuhan sama sekali berbeza dengan membuktikan diri bahawa Dia adalah Tuhan. Kristus membuktikan dakwaan-Nya dengan banyak mukjizat dan bahkan dengan bangkit dari maut. Beberapa daripada keajaiban Yesus antara lain: mengubah air menjadi wain (Yohanes 2:7); berjalan di atas air (Matius 14:25); melipatgandakan benda-benda fizik (Yohanes 6:11), menyembuhkan orang buta (Yohanes 9:7), orang lumpuh (Markus 2:3); dan orang yang sakit (Matius 9:35; Markus 1:40-42); bahkan membangkitkan orang mati (Yohanes 11:43-44; Lukas 7:11-15; Markus 5:35).
Lebih daripada itu, Yesus sendiri bangkit dari maut dan mengalahkan maut. Sangat berbeza dengan dongeng-dongeng mengenai mati dan bangkitnya dewa-dewa dalam agama-agama kafir, tiada berbanding dongeng-dongeng kebangkitan dalam agama-agama lain, dan tidak ada dakwaan lain yang mendapat bukti-bukti dari luar Kitab Suci (contohnya bukti sejarah) yang begitu banyaknya.
Baca seterusnya di Cahaya Nusantara
No comments:
Post a Comment